Axel Tuanzebe Kembali Jadi Korban Serangan Rasial di Medsos

Usai laga MU Vs Everton, Axel Tuanzebe jadi korban serangan rasial.

EPA-EFE/Peter Powell
epa08840003 Axel Tuanzebe of Manchester United (L) and Demba Ba of Istanbul Basaksehir (R) in action during the UEFA Champions League group H soccer match between Manchester United and Istanbul Basaksehir in Manchester, Britain, 24 November 2020. EPA-EFE/Peter Powell
Rep: Hartifiany Praisa Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  MANCHESTER -- Bek Manchester United, Axel Tuanzebe harus berjuang dari banyaknya serangan rasial melalui media sosial. Serangan itu didapatnya setelah Manchester United menjamu Everton di Stadion Old Trafford, Manchester, Ahad (7/2).

Baca Juga


Dilansir dari laman BBC, Tuanzebe masuk sebagai pemain pengganti di injury time menggantikan Mason Greenwood. Dua menit berselang, Tuanzebe mendapatkan kartu kuning sehingga tim tamu memiliki peluang terakhir melalui tendangan bebas.

Tendangan bebas dari Digne sempat lepas ketika Keane menyundulnya ke arah gawang. Calvert Lewin pun mengeksekusi bola liar dan menjebol gawang De Gea di menit 90+5. Manchester United pun terpaksa membagi poin malam itu.

Tidak berhenti disana, usai pertandingan Tuanzebe mendapatkan serangan komentar buruk di akun Twitter dan Instagram-nya. Bahkan tak sedikit dari yang memberikan serangan rasial pada  pemain berusia 23 tahun ini. 

 

Ini bukan kali pertama Tuanzebe menerima serangan rasial melalui media sosial. Sebelumnya, Tuanzebe menerima serangan sama saat Setan Merah kalah dari Sheffield United pada Januari lalu.

Klub bahkan turun tangan untuk memberikan tindakan bagi pihak yang melakukan itu. Di sisi lain, Anthony Martial dan Marcus Rashford pun pernah menerima serangan rasial serupa.

Beberapa klub Liga Premier seringkali mengambil tindakan untuk menjaga pemainnya. Sebut saja Chelsea yang mengajukan tuntuntan pada platform media sosial agar tak ada lagi kejadian serupa pada pemain.

 

Pemerintah Inggris pun memberikan kecaman pada perusahaan media sosial dengan memberikan denda besar jika mereka gagal menyelesaikan serangan rasial dari platform mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler