Beli Mobil Tesla Bisa Pakai Bitcoin, Minat?

Tesla tampaknya akan menerima pembayaran aset kripto dalam pembelian produknya.

Beli Mobil Tesla Akan Bisa Pakai Bitcoin, yang Benar? (Foto: Reuters/Pascal Rossignol)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Tesla--perusahaan milik orang terkaya dunia, Elon Musk--memutuskan mengalokasikan anggarannya ke aset kripto Bitcoin (BTC). Tak cuma itu, perusahaan pun tampaknya akan menerima pembayaran aset kripto dalam pembelian produknya.


Melansir Cointelegraph, Selasa (9/2/2021), Komisi Sekuritas dan Bursa mengumumkan pembelian Bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp21 triliun) oleh Tesla. Sayangnya, tak ada informasi lanjutan terkait jumlah koin yang Tesla beli.

"Tesla berpotensi memegang sekitar 35.900-45.500 BTC, dengan kisaran harga 33.000-42.000 dolar AS (sekitar Rp462 juta-Rp588 juta) per keping," tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Tesla Borong Rp20 Triliun Aset Kripto, Harga Bitcoin Meroket, Gimana dengan Ethereum?

Baca Juga: Incar Bisnis Raksasa Teknologi, China Rilis Aturan Antimonopoli

Mengingat harga BTC beberapa pekan belakangan, perkiraan harga 45.500 per keping BTC lah yang paling mendekati.

Sebagai bagian dari kebijakan, Tesla tampaknya mulai menawarkan opsi pembelian produk dengan aset kripto. Bitcoin yang perusahaan terima pun tak perlu melalui proses likuidasi dalam waktu dekat, sehingga berpotensi menambah cadangannya.

Selain Bitcoin, kebijakan investasi baru Tesla memungkinkan pembelian emas batangan dan perdagangan di bursa emas.

Pembelian Bitcoin itu juga melanjutkan langkah Elon Musk yang masuk ke dunia aset kripto pada awal 2021. Belum lama ini, Musk menaruh tagar #Bitcoin di akun Twitter-nya, lalu membicarakan Dogecoin lewat cuitan-cuitannya.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler