Pesan Haedar Nashir di Hari Pers Nasional 2021
Pers bertanggungjawab atas pesan dan informasi di ruang publik.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan Selamat Hari Pers Nasional 2021. Menurutnya, hari pers menjadi momentum bersejarah untuk menjadikan dunia pers sebagai kekuatan yang mencerdaskan sekaligus menjadi media check and balances dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam usaha mencerdaskan bangsa, fungsi pers, yaitu media cetak, televisi, radio, dan kini media online niscaya menjadi pranata sosial yang mengedukasi elite dan warga bangsa agar menjadi insan yang berpikir jernih, objektif, moderat, cerdas, beretika, dan berdaya kritis.
Pers, kata Haedar, bertanggungjawab atas pesan dan informasi yang disuarakannya ke ruang publik secara objektif dan profesional. Selain itu, pers tidak masuk dalam pusaran politik partisan maupun kepentingan lainnya yang dapat meluruhkan fungsi utama pers.
Pers Indonesia bersama-sama komponen bangsa dituntut hadir menegakkan kebenaran, keadilan, kedamaian, persatuan, dan kemajuan bagi bangsa dan negara. “Seraya menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat meresahkan, memecah persatuan, dan konflik antarkomponen bangsa. Fungsi integrasi sosial sangat diharapkan dari pers Indonesia saat ini,” katanya.
Musuh terbesar dunia pers saat ini, ungkap Haedar, khusuanya pers online melalui jalur media sosial, ialah para buzzer yang nirtanggungjawab kebangsaan yang cerdas dan berkeadaban mulia. “Hal itu agar kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terbawa pada suasana yang kontroversial menjurus ke konflik sosial antarsesama anak bangsa,” katanya.
Di hari pers nasional ini, Haedar menyebut pers Indonesia secara khusus dalam dinamika politik kebangsaan saat ini penting menjalankan fungsi check and balances sebagaimana menjadi DNA media massa sepanjang sejarah di negeri manapun.
“Jangan biarkan dunia kebangsaan dan kenegaraan di tanah air tercinta timpang tanpa fungsi kritis pers yang konstruktif demi masa depan Indonesia yang demokratis dan berkemajuan. Pers dituntut proaktif mengaksekerasi dinamika kehidupan kebangsaa agar Indonesia menjadi negara maju di era dunia modern abad ke-21,” ujar Haedar.