Turki Berencana Bangun Satelit di Bulan pada 2023

Turki meningkatkan kerja sama internasional untuk program antariksa.

Turkish Presidency via AP, Pool
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Rep: Haura Hafizhah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya berencana untuk mengirim masyarakatnya ke luar angkasa dengan kerjasama internasional. Dia memiliki ambisi membangun pelabuhan antariksa dengan negara lain dan menciptakan "merek global" teknologi satelit.

"Akan ada program luar angkasa 10 tahun yang mencakup misi ke Bulan dan pengembangan sistem satelit baru. Program luar angkasa nasional akan membawa negara ke liga yang lebih tinggi dalam perlombaan luar angkasa global. Misi utama dan terpenting dari program ini adalah melakukan kontak pertama dengan Bulan di tahun keseratus republik kami (2023)," katanya dikutip dari Axios, Rabu (10/2).

Kemudian, ia melanjutkan Turki telah menghabiskan 2,1 miliar lira (sekitar 300 juta dolar AS) untuk satelit, luar angkasa, sistem peluncuran dan peralatan luar angkasa dalam 18 tahun terakhir. Namun, Erdogan tidak memberikan rincian spesifik tentang bagaimana daerah berencana untuk mencapai tujuan ambisiusnya.

Erdogan mengaku telah berbicara dengan bos Tesla dan SpaceX Elon Musk bulan lalu tentang kemungkinan kerjasama dalam teknologi luar angkasa dengan perusahaan Turki.

Diketahui, Media pemerintah Rusia melaporkan kalau Presiden Badan Antariksa Turki Serdar Huseyin Yildirim mengatakan Turki sedang dalam proses rancangan perjanjian dengan Rusia mengenai kerja sama luar angkasa.

 "Yang pasti, Rusia adalah negara antariksa yang sangat penting, kami sangat menyadari hal itu. Kami memang ingin bekerja sama," kata Huseyin.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler