Masyarakat Antusias 'Cicipi' KRL Yogyakarta-Solo

Jumlah penumpang dari Solo ditetapkan sebanyak 135 untuk setiap pemberangkatan.

Republika/Binti Sholikah
Sejumlah penumpang mengikuti uji coba operasional KRL Yogyakarta-Solo dari Stasiun Solo Balapan, Kamis (21/1). PT KCI menargetkan operasional KRL untuk penumpang umum pada 10 Februari 2021.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebagian besar masyarakat terlihat antusias untuk menjajal kereta rel listrik (KRL) jurusan Solo-Yogyakarta di hari pertama operasional pada Rabu (10/2). Salah satu penumpang, Nisa yang sengaja naik KRL karena ingin mencoba moda transportasi tersebut mengaku cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pengelola.


"Menurut saya ini lebih baik daripada Prameks (KA Prambanan Ekspres) ya. Saya tadi sempat nggak dapat tempat duduk, lalu dicarikan tepat duduk oleh petugasnya," kata Nisa.

Selain itu, warga Kalasan, Yogyakarta ini mengatakan penerapan protokol kesehatan juga dilakukan secara ketat. Berdasarkan pengamatannya, setiap penumpang yang sengaja menurunkan masker selalu diingatkan untuk mengenakannya secara benar.

"Kami semua juga berjarak, semuanya diatur. Penumpang tidak boleh makan dan minum," katanya.

Penumpang lain, Ratna, mengatakan yang membedakan KRL dengan KA Prameks adalah waktu transit di setiap stasiun. Ia mengatakan waktu transit KRLlebih cepat dan tepat waktu.

"Kalau Prameks agak ngaret. Cuma dari Jogja ke Solo hampir sama waktu tempuhnya," katanya.

Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat hingga Rabu (10/2) siang, penumpang dari Solo paling banyak terjadi pada jam kedua, yaitu pemberangkatan pukul 06.30 WIB, yaitu sebanyak 89 penumpang.

Untuk kuota maksimum, jumlah penumpang dari Solo ditetapkan sebanyak 135 untuk setiap pemberangkatan, dengan jumlah penumpang di setiap gerbong mencapai 74 orang. Meski demikian, sejauh ini jumlah penumpang masih di bawah kuota maksimum.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler