Meteorit Berusia Miliaran Tahun Dilelang, Berapa Harganya?
Lelang tersebut diadakan secara daring mulai 5 Februari sampai 23 Februari.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lusinan meteorit kuno yang terdiri dari beberapa bebatuan, besi, dan bertabur permata luar angkasa akan mewarnai lelang Christie. Semua meteorit itu berusia miliaran tahun.
Banyak dari batuan luar angkasa langka ini dulunya adalah bagian dari bulan, sementara yang lain berasal dari Mars atau asteroid yang mengorbit di sabuk antara Mars dan Jupiter. Lelang tersebut diadakan secara daring mulai 5 Februari sampai 23 Februari.
Tawaran untuk mendapatkan benda luar angkasa itu bervariasi. Misal, potongan dari Ibitira, sebuah meteorit yang jatuh pada 30 Juni 1957 dekat kota Ibitra, Brasil dikenakan harga ratusan dolar Amerika.
Ada juga yang dibayar mahal seperti meteorit bulan berukuran 40 sentimeter dan berat 2 kilogram. Meteorit itu ditemukan di Gurun Sahara, Mali yang bisa mencapai 350 ribu dolar Amerika atau Rp 4,8 miliar.
Sebelum pelelangan, semua meteorit diperiksa oleh para ilmuwan dengan The Meteoritical Society, sebuah organisasi nirlaba internasional yang didedikasikan untuk pendidikan dan penelitian dalam ilmu planet, khususnya studi tentang meteorit.
Meteor terkadang dapat menyala di langit sebelum pecah dan jatuh ke tanah atau laut. Lebih dari 99 persen meteorit berasal dari asteroid di tata surya sedangkan sisanya dari Mars atau bulan. Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA), meteorit itu bisa berupa besi, berbatuan, atau kombinasi batu dan logam.
Untuk memperkirakan nilai meteorit, Kepala Departemen Sains dan Sejarah Alam Christie, James Hyslop mempertimbangkan sistem empat S, yakni ukuran, bentuk, cerita, dan sains (size, shape, science dan story) . Oleh karena itu, meteorit yang lebih besar umumnya dianggap lebih berharga daripada yang kecil. Selain itu, meteorit yang secara alami memiliki bentuk yang indah juga bisa mendapatkan harga mahal.
“Dalam beberapa dekade terakhir para ilmuwan telah menentukan sekelompok meteorit yang sangat langka berasal dari permukaan bulan. Ini selalu yang paling populer di kalangan kolektor,” kata Hyslop, dilansir Live Science, Senin (15/2).
Hyslop mengatakan salah satu meteorit yang menakjubkan adalah meteorit Pallasite yang berasal dari batu besi dan menghasilkan permata yang berkilau. Sebuah specimen Imilac dari Gurun Atacama Chili yang akan dilelang, penuh dengan kristal olivin dan peridot kuning yang bersinar dan diatur dalam matriks logam. Meteorit pallasit lain yang digiling dan dipoles menjadi bola, menyerupai “bola kristal luar angkasa.”
Ada spesimen lain yang tidak berkilau, misal dari Gurun Sahara. Meski begitu, spesimen itu memiliki bentuk yang unik. Bentuk unik tersebut didapat saat meteorit melalui proses jatuh ke Bumi dari atmosfer.
“Jarang ada objek yang selamat dari atmosfer seperti yang terlihat dalam meteorit ini. Sungguh menakjubkan untuk dilihat,” ujar dia.