Kandungan Mikroplastik di Kali Porong Mengkhawatirkan
Kandungan mikroplastik Sungai Porong lebih tinggi dibandingkan dengan Bengawan Solo.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hasil penelitian mahasiswi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyebutkan kandungan mikroplastik di Sungai Porong lebih tinggi dibanding sungai lainnya. Bahkan jika dibanding Sungai Bengawan Solo. Salah satu peneliti, Bella Seftianingrum menyebut, hasil penelitian sampel di tiga titik, yakni hilir Sungai Porong di daerah Tlocor Sidoarjo, Rolak Songo Mojokerto, dan kawasan Mindi, Kecamatan Porong Sidoarjo menemukan mikroplastik antara 63 hingga 79 partikel mikroplastik per 100 liter air.
"Kandungan mikroplastik Sungai Porong ini, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Sungai Bengawan Solo yang hanya 38 hingga 76 partikel mikroplastik per 100 Liter," ujar Bella di Surabaya, Selasa (16/2).
Peneliti lainnya, Linda Setya Rahmawati mengungkapkan fakta lainnya. Hasil uji sampel sedimen dari tiga tempat, Rolak Songo, Mindi, dan Tlocor, kandungan partikel mikroplastik tertinggi ditemukan di Tlocor. Sebanyak 83 partikel mikroplastik per 40 liter ditemukan di hilir Sungai Porong tersebut. Di tempat tersebut, kata Linda, memang lokasinya landai sehingga sedimen menumpuk.
"Jika dibandingkan dengan penelitian lainnya disepanjang Selat Madura, temuan mikroplastik di Tlocor lebih tinggi dibandingkan dengan Muara kali Lamong di Gresik, lamongan, Socah, dan Kamal di Bangkalan,” kata Linda.
Ia berharap ada upaya pengendalian kandungan mikroplastik di perairan dan sedimen, terutama di sepanjang Sungai Porong. Dikhawatirkan kandungan mikroplastik terlalu banyak akan mengancam keamanan pangan laut (seafood). Karena air sungai yang mengalir, muaranya ke lautan.
Kemudian, penelitian yang dilakukan terhadap dua biota udang dan kupang menunjukkan temuan kandungan mikroplastik yang cukup banyak. Tiga sampel jenis udang di perairan Sungai Porong, udang windu terkontaminasi sebanyak 30 partikel mikroplastik. Kemudian udang vanname terkontaminasi 18 partikel mikroplastik, dan udang jerbung 8 partikel mikroplastik.
Sementara untuk kupang, hasil penelitian di kawasan Tlocor terdapat 3,7 hingga 8,6 partikel mikroplastik setiap 1 gram kupang. Nilai rata-rata kandungan mikropastik dalam kupang Sidoarjo adalah 6,23 partikel mikroplastik per gram. Sedangkan kerang hijau yang ada di kenjeran sebesar 3,2 partikel mikroplastik per gram.
“Kelimpahan mikroplastik pada ikan yang ditemukan di Sungai Porong lebih banyak jika dibandingkan kelimpahan mikroplastik pada ikan di Kali Surabaya dan bengawan Solo. Artinya ikan yang ada di Sungai Porong tidak aman untuk dikonsumsi karena banyaknya kandungan mikroplastik yang ada dalam tubuh ikan,” ujarnya.