Pochettino Sebut Liga Champions Jadi Obsesinya Bersama PSG
PSG akan menghadapi Barcelona di Camp Nou pada leg pertama 16 besar Liga Champions.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Paris Saint-Germain Mauricio Pochettino mengatakan Liga Champions adalah obsesi, saat dia bersiap untuk memimpin Les Parisiens di kompetisi tertinggi antarklub Eropa untuk pertama kalinya. Pochettino baru diangkat pada awal tahun ini menggantikan Thomas Tuchel. Ia meneruskan kerja Tuchel, kini melath Chelsea, yang membawa PSG ke babak gugur Liga Champions musim 2020/21.
Kebetulan, Pochettino akan melawan tim yang dilaporkan menawarkannya kesempatan untuk melatih mereka pada Januari 2020. PSG akan menghadapi Barcelona di Camp Nou pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (16/2) dini hari WIB.
"Ketika kami menandatangani kontrak dengan PSG Anda bisa mulai merasa bahwa pertandingan Liga Champions akan menjadi penting. Itu tujuan jelas kami untuk memenangkan Liga Champions, dan kami memahami tanggung jawab dan kegembiraan," kata Pochettino dikutip dari the Irish Times, Selasa (16/2).
Pochettino mengatakan, ketika berbicara tentang obsesi, yang ia maksud adalah semua di sepak bola berbicara tentang gairah dan obsesi untuk menang. Menurut dia, terkadang orang tidak bisa membedakan gairah dengan obsesi.
"Anda sangat menyukai olahraga ini, memikirkannya terus-menerus, 24 jam sehari, dan saya melihat obsesi itu sebagai hal yang positif. Gairah yang begitu besar sehingga meluap, di ambang obsesi," kata dia.
Finalis musim lalu, PSG belum bisa memenangi kompetisi meski mengeluarkan dana besar. Dalam tiga tahun sebelumnya, mereka gagal melaju lebih dari babak 16 besar. Itulah tantangan di hadapan Pochettino yang membuat dia dipilih menggantikan Tuchel. PSG mendominasi kompetisi lokal Prancis hampir satu dekade ke belakang, tapi seakan tak bermakna tanpa trofi Liga Champions. Carlo Ancelotti, Laurent Blanc, Unai Emery, dan Thomas Tuchel semuanya gagal. Pochettino paham tuntutan tersebut.
"Kami di sini bukan untuk memaksakan, kami di sini untuk berkolaborasi dan mencoba memenuhi tujuan klub. Ini dua tim yang bercita-cita menjadi juara Liga Champions. Sayangnya hanya satu dari mereka yang bisa lolos ke babak berikutnya," kata Pochettino.