Guardiola Kasih Dukungan Moral buat Klopp
Saya sangat bersimpati (dengan situasi yang dihadapi Klopp di Liverpool).
REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Dalam dua musim terakhir, Liverpool muncul sebagai pesaing terbesar Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Primer Inggris.
Setelah mendominasi Liga Primer Inggris selama dua musim secara beruntun, The Citizen harus rela menyerahkan singgasana juara kepada Liverpool pada musim lalu.
The Reds bahkan mampu mencatatkan keunggulan 18 poin atas City pada klasemen akhir Liga Primer Inggris musim ini. Persaingan antara kedua klub itu mengerucut pada rivalitas antara dua pelatih, Pep Guardiola di Manchester City dan Jeurgen Klopp di Liverpool.
Pada awal musim ini, rivalitas keduanya pun diprediksi kembali meruncing seiring dengan upaya Liverpool untuk mempertahankan gelar juara Liga Primer Inggris dan ambisi City untuk kembali merebut titel juara.
Namun, hingga Liga Primer Inggris menuntaskan pekan ke-24, Liverpool justru telah tertinggal 13 poin dari City, yang kokoh di puncak klasemen sementara. Sempat memimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris pada awal Desember, The Reds harus rela tergusur dari puncak klasemen sementara pada awal Januari.
Posisi The Reds pun kian melorot usai hanya bisa memetik dua kemenangan dan menelan lima kekalahan dari tujuh laga terakhir, termasuk kekalahan beruntun di tiga laga terakhir.
The Reds pun terpuruk di peringkat keenam klasemen sementara dengan torehan 40 poin dari 24 laga. Penurunan performa Liverpool ini kemudian berimbas pada munculnya rumor pemecatan Klopp sebagai pelatih The Reds.
Di tengah-tengah isu pemecatan Klopp tersebut, Guardiola pun menyampaikan simpatinya terhadap pelatih asal Jerman tersebut. Bahkan, mantan pelatih Barcelona itu seolah memberikan dukungan moral buat Eks pelatih Borussia Dortmund tersebut.
Menurutnya, gaya permainan yang diusung Klopp telah membuat dunia sepak bola kembali atraktif dan menarik.
''Saya sangat bersimpati (dengan situasi yang dihadapi Klopp di Liverpool). Apa yang dia tampilkan di dunia sepak bola benar-benar luar biasa. Saya kembali tegaskan pendapat saya itu, baik saat dia masih berkiprah di Liga Jerman ataupun pada saat ini.”
“Filosofi dan gaya permainan yang diusungnya membuat sepak bola menjadi tontotan yang atraktif dan menarik. Tidak diragukan lagi, dia ingin menghadikan kegembiraan buat para penikmat sepak bola,'' tutur Guardiola seperti dilansir Manchester Evening News, Rabu (17/2).
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu pun menilai, tidak mungkin buat seorang pelatih ataupun sebuah tim untuk terus meraih kemenangan dari satu laga ke laga berikutnya, dari satu musim ke musim berikutnya.
Capaian itu, tutur Guardiola, tentu akan menciptakan kebosanan tersendiri buat para penonton sepak bola.
''Terkadang, Anda juga membutuhkan kekalahan untuk menyadari betapa sulitnya upaya untuk meraih kemenangan. Namun, ini adalah penilaian pribadi saya, bukan untuk kolega saya yang lain.”
“Akhirnya, saat Anda berhasil meraih kemenangan, Anda akan mendapatkan pengakuan dan kepuasan yang lebih besar dari sebelumnya,'' kata Guardiola.