Program Ekonomi Rumah Zakat Bantu Slamet Bertahan

Hingga Februari ini Slamet sudah memanen lelenya sebanyak dua kali sebesar 2 kwintal

istimewa
Pandemi yang belum kunjung usai tidak menyurutkan langkah Slamet dalam membudidayakan ternak lelennya. Pria berusia 52 tahun dari Desa Berdaya Keyongan, Boyolali ini adalah salah satu penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI --Pandemi yang belum kunjung usai tidak menyurutkan langkah Slamet dalam membudidayakan ternak lelennya. Pria berusia 52 tahun dari Desa Berdaya Keyongan, Boyolali ini adalah salah satu penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat.


Walaupun bukan jadi pekerjaan utamanya, semangat budidaya ternak lele  dijalani dengan senang dan gembira. “Berternak itu harus dilakukan dengan senang dan tidak banyak mengeluh, karena hal itu akan mempengaruhi dan berimbas pada hasil panennya,” ucapnya, Senin (8/2).

Setidaknya sampai Februari tahun ini, Slamet sudah memanen lelenya sebanyak dua kali dengan hasil kisaran hampir 2 kwintal. Dengan lima kolam yang dimilikinya, Slamet mengaku cukup membantu perekonomiannya, lebih-lebih kondisinya sekarang yang membuat ia kadang harus libur panjang, yang berimbas tidak stabilnya ekonomi.

Pria yang bekerja sebagai buruh harian lepas ini terkadang juga mengeluh dengan harga pakan yang terus melambung naik dan hasil penjualan berkurang. Akan tetapi ia tetap berusaha bertahan. Maka dengan bermodalkan semangat yang ia miliki, ditekunilah usaha budidaya ternak lele ini dengan senang dan sungguh-sungguh. “Terima kasih Rumah Zakat yang selama ini sudah memberikan bantuan modal, sarana usaha dan pendampingan lainnya," kata Slamet.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler