Empat Cara Meningkatkan Cinta kepada Allah
Cinta dan takut kepada Allah harus seimbang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan spiritual dengan Sang Pencipta harus terjalin dengan baik. Jika Anda merasakan hubungan tersebut renggang dan cinta Anda berkurang, ada empat hal yang Anda bisa lakukan untuk meningkatkannya, dilansir About Islam.
Cinta dan Ketakutan
Cinta yang dimiliki kepada Allah membuat seseorang ingin mematuhi kewajiban seperti berdoa atau berpuasa. Cinta kepada Allah juga akan membuat seseorang ingin dekat dengan segala sesuatu yang terkait dengan-Nya, termasuk setiap tindakan yang akan membuatnya lebih dekat dengan Tuhan.
Pada saat yang sama ketakutan akan ketidakpuasan Allah akan menjauhkan seseorang dari apa yang dilarang atau tindakan apa pun yang akan menyebabkan ketidaksetujuan-Nya. Kedua emosi tersebut harus seimbang.
Membaca Alquran
Ada sejumlah orang yang mencoba membaca Alquran sebanyak mungkin. Mereka bisa merujuk pada kehidupan sahabat Nabi yang membaca Alquran dalam hitungan hari. Namun, bukan kuantitas yang terpenting, melainkan kualitas.
Jika seseorang ingin membaca Alquran sebanyak yang dia bisa, tapi apa yang dibaca tidak mengarah pada refleksi diri, dia kehilangan tujuan dari Alquran. Kita harus mengacu pada kehidupan para sahabat Nabi. Saat mereka membaca Alquran, mereka tidak hanya akan membaca ayat dengan suara keras, tetapi juga berusaha mempraktikkan petunjuk dari ayat tersebut.
Alquran bukan lagi buku yang bisa dibaca seperti buku lainnya. Namun, Alquran menjadi dasar dari tindakan dan perbuatan seseorang.
Lakukan ibadah ekstra
Cara lain untuk meningkatkan cinta kepada Allah adalah meningkatkan jumlah ibadah yang dilakukan seseorang setiap hari atau setiap pekan. Ibadah adalah salah satu tindakan yang niatnya menjadi sepenuhnya terfokus pada Tuhan.
Shalat lima waktu merupakan jumlah sholat minimum yang diwajibkan kepada Muslim. Jika Anda ingin meningkatkan cinta kepada Allah, lakukan ibadah ekstra lainnya di luar ibadah ibadah wajib, misal, shalat sunnah.
Renungkan ciptaan Allah
Salah satu cara terbaik mengetahui lebih banyak tentang Sang Pencipta adalah dengan melihat ciptaan-Nya. Nabi Muhammad SAW biasa pergi ke alam sendirian untuk merenung dan bermeditasi. Bahkan, kegiatan itu ia lakukan sebelum wahyu datang. Allah berfirman dalam surat ar-Ra’d ayat 3:
وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Wa huwallażī maddal-arḍa wa ja’ala fīhā rawāsiya wa an-hārā, wa ming kulliṡ-ṡamarāti ja’ala fīhā zaujainiṡnaini yugsyil-lailan-nahār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn.
“Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.”
Jika seseorang ingin lebih dekat dengan Sang Pencipta, dia perlu lebih dekat dengan ciptaannya. Saatnya untuk keluar dari gedung perkantoran dan melihat bukti kebesaran Allah.
Setelah Anda berjalan di hutan, dekat air terjun, melihat semua burung, tumbuhan, dan hewan yang luar biasa, cinta untuk Allah akan tumbuh dan berkembang. Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat 81:
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّمَّا خَلَقَ ظِلٰلًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الْجِبَالِ اَكْنَانًا وَّجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيْلَ تَقِيْكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيْلَ تَقِيْكُمْ بَأْسَكُمْ ۚ كَذٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُوْنَ
Wallāhu ja'ala lakum mimmā khalaqa ẓilālaw wa ja'ala lakum minal-jibāli aknānaw wa ja'ala lakum sarābīla taqīkumul-ḥarra wa sarābīla taqīkum ba`sakum, każālika yutimmu ni'matahụ 'alaikum la'allakum tuslimụn.
“Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).”