KMM Dompet Dhuafa Gandeng Danone-Aqua Gelar Webinar

Strategi bisnis saat ini adalah berkolaborasi dengan yang ahli dibidangnya

Dompet Dhuafa
Inovasi pengolahan Orisa menjadi Sushi oleh Chef Indri Indrawan dalam diskusi virtual yang digelar Dompet Dhuafa dan Danone-AQUA bertajuk “Webinar Peluang dan Tantangan Bisnis Produk Pertanian di Era New Normal” yang mengusung tema Beras Orisa.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Karya Masyarakat Mandiri (KMM) Dompet Dhuafa bersama Danone-AQUA menggelar diskusi virtual bertajuk “Webinar Peluang dan Tantangan Bisnis Produk Pertanian di Era New Normal” yang mengusung tema Beras Orisa, pada Sabtu 20 Februari 2021 lalu. Acara ini sekaligus gathering para agen beras Orisa bertujuan untuk menambah pemahaman produk dan mengajak berinovasi dalam hal pemasaran.

Berbagai sektor bisnis saat ini mengalami penurunan akibat Pandemi Covid-19. Meski demikian, masih terdapat beberapa sektor yang mengalami peningkatan positif. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa sektor pertanian dan pangan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif di tahun 2020 lalu, yakni sebesar 16 persen di kuartal II dan 2,15 persen di kuartal III.

Baca Juga


Data lain juga menunjukkan penjualan secara online melalui marketplace naik 26 persen. Hal ini karena selama pandemi Covid-19, masyarakat memprioritaskan kebutuhan pokok sehari-hari seperti makanan, minuman herbal dan kebutuhan pangan lainnya. Artinya, ada kebutuhan pasar yang akan sangat besar dan berkelanjutan, yang dapat dimanfaatkan oleh enterpreneur maupun pelaku bisnis di bidang pertanian ini.

Melihat peluang tersebut, webinar ini dilakukan sekaligus untuk membuka peluang bisnis yang menarik bagi calon agen Orisa baru. Acara diisi dengan rangkaian agenda mulai dari talkshow bisnis produk pertanian, pemaparan Program Orisa sampai dengan demo memasak sushi ala resto yang diselingi dengan pembagan doorprize dan hadiah menarik.

Hadir sebagai narasumber utama Dirga Ahdiansyah pakar Agritech Entusiast, pihak Danone-AQUA diwakili oleh Budi Rahardjo sebagai Agriculture manager Danone Indonesia, dan pakar Food Technologist, Indri Indrawan. Tim Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa Zahrul Ramadhan bersama Dessy Sonyaratri juga menjelaskan tentang pelaksanaan program Orisa dan modal bisnisnya. Webinar dimoderatori Zaini Takhrifan dan didukung virtual event management IMZ Studio.

Dalam paparannya Dhirga Ahdiansyah menyampaikan masalah distribusi yang panjang di sektor pertanian, akan berdampak pada harga produk dan tentu saja tidak efisien. Ide model bisnis di era digital saat ini, perlu sinergitas dan kolaborasi karena kuncinya sekarang berbisnis tidak perlu memikirkan dari hulu ke hilir.

"Strateginya dengan berkolaborasi dengan yang ahli di bidangnya, seperti dengan KMM Dompet Dhuafa di bidang pemberdayaan komunitas,” ujarnya.

Dirga Ahdiansyah pakar Agritech Entusiast dalam diskusi virtual yang digelar Dompet Dhuafa dan Danone-AQUA bertajuk “Webinar Peluang dan Tantangan Bisnis Produk Pertanian di Era New Normal” yang mengusung tema Beras Orisa - (Dompet Dhuafa)

 

Banyak konsumen rumah tangga yang takut, akhirnya mereka memanfaatkan teknologi informasi khususnya sosial media untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Dhirga mengatakan perlu adanya penyederhanaan supply chain agar masyarakat mendapatkan harga yang sesuai. "Kuncinya ada di transparansi, ini kunci dari semua proses dari bisnis yang kita jalankan,” tambahnya.

Budi Raharjo dalam pemaparannya menyampaikan beras Orisa adalah salah satu produk unggulan yang diproduksi oleh petani dampingan Danone-Aqua melalui kegiatan Integrated Farming System (IFS) dengan sebaran program berada di Cianjur, Klaten dan Bali, kemudian dalam waktu dekat akan dikembangkan ke daerah Mekarsari, Pasuruan, Banyuwangi hingga Langkat. "Nama Orisa sendiri diambil dari nama latin atau nama ilmiah “Oriza Sativa”yang dibuat untuk tujuan tertentu yaitu menjaga lingkungan selain menambah pendapatan petani hingga 25 persen," ujar Budi dalam siaran pers, Senin (22/2).

Program pengembangan beras Orisa ini telah mengintervensi seluas 98 hektare konversi lahan sawah menjadi organik bersama 166 petaninya dan 110 hektare lahan sawah menjadi semi organik bersama 493 petaninya.

Novita, seorang agen dan reseller beras Orisa dari Beji Depok sejak empat tahun yang lalu, juga menyampaikan pernah mencapai 500 kilogram (kg) dalam satu bulan dan menyasar konsumen yang repeat order. “Yang paling efektif itu melalui komunitas, yang sudah mengetahui aktif dan memiliki wawasan kesehatan. Orisa yang saya tawarkan atau utamakan value dari beras ini adalah kualitas sehatnya, insya Allah langsung dari petani. Yang menarik lagi, varian beras ini memiliki glikemik yang rendah. Orang yang menderita diabet, gula darahnya tidak langsung melonjak. Banyak yang repeat order gara-gara itu,” kata Novita menceritakan pengalamannya.

Selama acara juga disajikan inovasi pengolahan Orisa menjadi Sushi oleh Chef Indri Indrawan. “Beras Orisa sangat pulen sehingga cocok dan mudah untuk dibuat sushi, tidak perlu ditambah apapun juga. Bikin sushi menggunakan beras Orisa, dan airnya pakai Aqua,” kata Indri sambil menunjukkan cara pembuatan sushi kepada peserta secara live.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler