Demokrat: Max Sopacua tak Punya Hak Gelar KLB
Adanya pihak yang merasa miliki Demokrat dinilai sebagai bentuk kecacatan pola pikir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra menyindir Max Sopacua dan sejumlah pihak yang mendorong digelarnya kongres luar biasa (KLB). Dia menegaskan, gerakan pengambilalihan kepemimpinan tersebut tak memiliki hak untuk melakukan hal tersebut.
"KLB itu hak pemilik suara. Ini segelintir petualang politik sisa masa lalu dan mantan-mantan kader, mentang-mentang didukung oknum orang dekat Istana, mau mengadakan KLB, memangnya punya hak suara dari mana," ujar Herzaky saat dihubungi, Rabu (24/2).
Demokrat, ditegaskan Herzaky, merupakan partai tokoh di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah orang yang melatarbelakangi pembentukannya. Kerja keras bersamanya juga sudah dapat terasa saat ini.
"Dulu yang ikut berjuang bersama SBY, juga sudah mendapat ganjaran. Ada yang dipercayai menjadi menteri dan banyak yang menjadi anggota legislatif," ujar Herzaky.
Justru, dia menyinggung, sosok-sosok yang mendorong digelarnya KLB Partai Demokrat. Sebab, mereka hadir saat partai berlambang bintang mercy itu tengah naik daun dan diapresiasi masyarakat.
"Jadi, bukan SBY yang mengakibatkan partai mengalami krisis elektabilitas. Justru SBY yang menyelamatkan partai dari krisis elektabilitas," ujar Herzaky.
Adanya pihak yang merasa memiliki dan berhak memperbaiki Demokrat dinilainya sebagai bentuk kecacatan dalam pola pikir. Juga memiliki ego yang besar dan terjebak dalam sisa petualang politik masa lalu.
"Mereka itu bukan saja menderita cacat pikiran, memandang sejarah secara anakronistik, tapi juga punya ego jauh lebih besar dari tubuhnya sendiri," ujar Herzaky.
Sebelumnya, mantan wakil ketua umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, bahwa sejumlah pendiri dan senior tak puas dengan hal yang terjadi di Demokrat. Dia pun mendorong adanya kongres luar biasa (KLB) untuk mengembalikan partai pada asasnya.
"Kami kader Partai Demokrat menggugat untuk mengembalikan dan menegakkan Demokrat menjadi partai modern dan terbuka," ujar Max.
Dorongan KLB, kata Max, hadir karena adanya ketidakpuasan senior, pendiri, dan kader Demokrat saat ini. Salah satunya terbukti ketika elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu terus menurun setiap tahunnya.
"KLB itu kan persoalan digulirkan bukan dari saya dari bawah dari kader yang merasa ada sesuatu yang mengakibatkan harus terjadi perubahan," ujar Max.