BGR Logistics Kenalkan Aplikasi Warung Pangan di Semarang

BGR Logistics sebelumnya luncurkan aplikasi warung pangan di Surabaya dan Yogya

BGR Logistics
BGR Logistics dan LinkAja meluncurkan fitur baru pada aplikasi Warung Pangan untuk pelaku UMKM.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics menutup roadshow talkshow aplikasi Warung Pangan di Semarang, Jawa Tengah. Sebelumnya, BGR Logistics melakukan peluncuran aplikasi Warung Pangan di Surabaya dan Yogyakarta pada Februari.


Plt Asisten Deputi Bidang Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha Kementerian Koperasi & UKM Rahmadi menyampaikan apresiasi upaya BGR Logistics untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk bangkitkan UMKM, percepatan digitalisasi produk dan jasa UMKM di Indonesia.

Rahmadi mengungkapkan, berdasarkan data survei yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM pada 2020 dengan total responden 195 ribu UMKM, UMKM terdampak covid karena melemahnya konsumsi masyarakat dengan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus covid-19.

"UMKM yang paling terdampak adalah sektor food & beverages yang merupakan sektor pangan yang diikuti UMKM pada sektor usaha lainnya," ujar Rahmadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (3/3).

Rahmadi menyebut sektor UMKM merupakan penopang perekonomian nasional dengan kontribusi 60 persen dari PDB, UMKM dapat menyerap 97 persen dari tolal tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja. 

"Tentunya kita harus mendorong mereka dengan platform digital di masa pandemi ini," ucap Rahmadi.

Kata Rahmadi, hal ini sejalan dengan arahan presiden saat rapat terbatas yaitu UMKM kategori miskin dan rentan sebagai prioritas penerima bansos, diberikan insentif pajak bagi UMKM, relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi UMKM, perluasaan pembiayaan kerja yang belum terhubung dengan Perbankan merupak hal-hal yang menjadi fokus dan persiapkan untuk bantu UMKM di Indonesia.

 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil & Menengah Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil & Menengah Jateng membuat website dan pendataan terhadap UMKM yang terdampak negatif dari pandemi covid-19 yang mana sektor yang paling terdampak sama dengan data pemerintah pusat yaitu sektor food & beverage diikuti UMKM lainnya. 

"Pengurangan aset dan omset serta tenaga kerja cukup signifikan terjadi dengan permasalahan utamanya adalah pemasarannya," ujar Ema.

Menurut Ema, hal ini disebabkan lantaran masyarakat menahan diri tidak belanja karena takut terjangkit virus covid-19, sedangkan untuk sisi UMKMnya terdampak dikarenakan pembatasan sosial yang menghambat pemasaran dan pengiriman barang. 

Kata Ema, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan bahan baku kepada UMKM agar mereka dapat tetap berproduksi ditengah pandemi agar harga juga tetap terjaga untuk dipasarkan kepada masyarakat.

Ema menilai masalah pemasaran produk juga menjadi permasalahan yang cukup mendesak untuk diatasi. Oleh karenanya, Ema terus mendorong UMKM masuk ke e-commerce, termasuk dengan aplikasi Warung Pangan.

"Aplikasi Warung Pangan kami lihat dapat sebagai salah satu solusi bagi UMKM atau pemilik earung yang terdampak di Jawa Tengah dan Semarang pada khususnya," ungkap Ema.

Direktur Pengembangan Usaha & Sistem Informasi BGR Logistics Tri Wahyundo Hariyatno menjelaskan tentang aplikasi warung pangan dan keunggulannya dibanding e-commerce lainnya. Tri mengatakan Aplikasi Warung Pangan mampu menghubungkan produsen sebagai hulu dan UMKM atau warung sebagai hilirnya dengan komoditas utama yang disasar adalah produk pangan.

Kata Tri, ekosistem di Warung Pangan ada produsen sebagai penghasil komoditas pangan olahan maupun nonolahan yang dipertemukan dengah hilirnya yaitu para pemilik warung yang disebut sebagai mitra Warung Pangan.

"Di 2020 kami telah menghadirkan Warung Pangan dan pada 2021 ini kami hadirkan di Surabaya, Yogyakarta dan Semarang, lebih tepatnya pada Februari 2021 ini," ucap Tri.

 

Untuk mempertahankan harga di aplikasi Warung Pangan tetap stabil, BGR Logistics telah mengimplementasikan tekhnologi untuk mengatasi fluktuasi harga yang terjadi. Dari sisi penyimpanan, kata Tri, BGR Logistics memiliki cold storage yang mampu menyimpan komoditi dari produsen untuk menjaga ketersediaan stok agar harga tidak fluktuatif di aplikas Warung Pangan. BGR Logistics, lanjut Tri, juga bekerja sama dengan BUMN klaster pangan yang memiliki tekhnologi pembibitan dan pembenihan sehingga membuat produk pangan BUMN klaster pangan terjaga kualitas dan stabilisasi harganya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler