Kemhan: Perekrutan Komcad Melihat Kebutuhan Tiga Matra TNI

Untuk tahun 2021, Kemhan targetkan rekrut 25.000 anggota Komcad.

Republika TV/Havid Al Vizki
Staf Khusus bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) menargetkan merekrut sekitar 25.000 anggota komponen cadangan (Komcad) pada tahun 2021. Untuk ke depannya, jumlah komcad yang dibutuhkan akan melihat kepada kebutuhan masing-masing matra di Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca Juga


"Komcad targetnya itu 35 batalyon, itu kurang lebih sekitar 25.000-an dengan asumsi satu batalyon sekitar 400 sampai dengan 500. Jadi kita harap tahun ini bisa akselerasi sampai 25.000 komcad," ujar Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam diskusi yang digelar Universitas Muhammadiyah Malang dan disiarkan secara daring, Jumat (12/3).

Menurut Dahnil, jumlah tersebut hanya untuk tahun ini saja. Untuk ke depannya, pihaknya akan melihat lebih lanjut kebutuhan masing-masing matra di TNI, yakni TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Udara (AU), dan TNI Angkatan Laut (AL). Setiap daerah juga akan berbeda kebutuhan akan komcadnya dan jumlahnya akan ditentukan dari pihak TNI.

"Nanti dari setiap kota beda-beda, misal di Jawa Tengah kita butuh berapa itu nanti yang tentukan dari TNI. Jadi Kemhan mempersiapkan nanti TNI yang operasional dan semua di bawah kendali Mabes TNI," kata Dahnil.

Dahnil menjelaskan, saat ini Kemhan tengah melakukan proses sosialisasi mengenai komcad ke seluruh Indonesia. Dengan begitu, dia memprediksi, proses perekrutan komcad akan dapat dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Perekrutan komcad akan dilakukan di tingkat Komando Rayon Militer (Koramil) di setiap daerah.

"Sekarang lagi proses sosialisasi komcad di seluruh Indonesia dilakukan oleh Kemhan. Mungkin beberapa bulan ke depan bisa melakukan proses rekrutmen dan rekrutmen itu bisa dilakukan nanti akan dilakukan di Koramil-Koramil setempat," ujarnya.

 

Sebelumnya, Dahnil telah menyatakan komcad merupakan bagian yang integral dalam sistem pertahanan yang perlu diperkuat bersamaan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Komcad juga dinilai perlu dibangun karena pembangunan kekuatan pertahanan suatu negara akan sulit dilakukan disaat perang. 

"Komcad sebagai subsistem pertahanan RI adalah bagian yang integral dalam sistem pertahanan kita yang perlu diperkuat bersamaan dengan modernisasi alutsista," ujar Dahnil lewat pesan singkat, Kamis (4/2).

Dahnil mengatakan, Komcad merupakan pekerjaan rumah yang tak kunjung dibentuk secara formal dengan sistem yang baik bagi Indonesia. Saat ini, kata dia, UU No 23 tahun 2019 memberikan amanat untuk itu secara terang dan jelas.

Dia menerangkan, bagi Indonesia perang dengan cara militer adalah perang yang ditujukan untuk menjaga keutuhan wilayah dan menegakkan kedaulatan NKRI. Selain itu, hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga keselamatan bangsa, bukan untuk melakukan invasi atau agresi militer terhadap negara lain.

"Sementara itu, pembangunan kekuatan pertahanan suatu negara akan sulit dilakukan disaat perang," ungkap Dahnil.

Menurutnya, kekuatan pertahanan merupakan satu sistem yang utuh, tidak bisa dipisah-pisahkan. Mulai dari kekuatan laut yang andal melalui alutsista dan pelautnya, kekuatan udara melalui pesawat tempur, radar, termasuk pilot fighters-nya, dan kekuatan darat melalui infantrinya.

"Dan dalam sebuah sistem pertahanan itu ada Komcad di dalamnya yang tidak bisa dipisahkan," katanya.

Kemhan sendiri menyatakan memulai melakukan proses sosialisasi pembentukan komcad pada akhir Januari 2021. Proses tersebut lekas dilaksanakan setelah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021 ditetapkan dan diundangkan pada 12 Januari lalu.

"Kemenhan dan TNI sudah mempersiapkan matang proses pembentukan komcad, insyaaallah di akhir januari ini sudah mulai sosialisasi," ujar Dahnil, Rabu (20/1).

Dia menyampaikan, untuk proses selanjutnya, yakni proses pendaftaran, pelatihan, dan penetapan akan dilaksanakan pada bulan-bulan berikutnya. Menurut Dahnil, untuk tahap awal rekrutmen komcad pihaknya membutuhkan sebanyak 25.000 orang.

"Untuk proses pendaftaran, pelatihan, dan penetapan di bulan berikutnya. Tahap awal (dibutuhkan sebanyak) 25.000," jelas Dahnil.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler