Mentan Dorong Ekspor Sarang Walet ke Amerika dan Eropa

Indonesia menguasai pangsa pasar ekspor produk sarang burung walet ke China.

Antara/Budi Candra Setya
Pekerja penangkaran burung walet menyortir sarang walet selepas panen.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong perluasan ekspor produk sarang burung walet ke Benua Amerika dan Eropa. Sebab, menurutnya, Indonesia selama ini menguasai pangsa pasar ekspor produk sarang burung walet ke China.

Baca Juga


"Selama ini, kita masih menguasai pangsa pasar ekspor untuk produk sarang burung walet ke negeri China, sehingga perlu didorong ke Benua Amerika dan Eropa," katanya kepada wartawan, saat meninjau produsen sarang burung walet PT Surya Aviesta di Jalan Kertajaya Indah Timur Surabaya, Jumat (12/3) sore.

Menurutnya, produk sarang burung walet adalah komoditas ekspor yang sangat diminati dunia. Untuk itulah di sela kunjungan kerjanya di Jawa Timur, dia menyempatkan untuk meninjau perusahaan PT Surya Aviesta yang dikenal sebagai salah satu produsen sarang burung walet terbesar di Tanah Air.

Dalam kesempatan itu dia memastikan bahwa pemerintah siap mendukung penuh PT Surya Aviesta dan juga seluruh produsen sarang burung walet yang tersebar di berbagai daerah Tanah Air agar dapat berkembang lebih besar lagi, terutama dalam memenuhi permintaan dari berbagai negara, selain China.

"Contohnya di PT Surya Aviiesta ini, produksinya berasal dari Kalimantan, Sulawesi sampai Papua. Kita akan dukung secara maksimal agar terus berkembang. Kalau pasar ekspor China sudah mereka kuasai. Tetapi Amerika dan Eropa juga sangat terbuka untuk produk ini," tuturnya.

Dalam kunjungannya ke PT Surya Aviesta, Mentan Syahrul menyaksikan sendiri bahwa produsen sarang burung walet adalah perusahaan padat karya."Maka dengan semakin dikembangkan dengan memperluas pasar ekspor, semakin banyak pula masyarakat yang bisa dipekerjakan di perusahaan ini," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler