Pengamat: Prabowo tak Boleh Gegabah Maju Lagi di Pilpres

Pengamat menilai kekalahan tiga kali di pilpres harus jadi pertimbangan.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemilu (ilustrasi)
Rep: Febrian Fachri Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik Universitas Andalas, Najmuddin Rasul mengatakan Prabowo Subianto tak boleh gegabah menanggapi sejumlah hasil survei yang menempatkan namanya teratas dalam peluang memenangkan Pilpres 2024. Najmuddin mengingatkan Prabowo perlu mempertimbangkan catatan pernah tiga kali mengalami kekalahan pada kontestasi Pilpres.

Baca Juga


"Faktor tiga kali ikut Pipres yang gagal ini menjadi salah satu titik lemah lemah Prabowo," kata Najmuddin kepada Republika.co.id, Sabtu (13/3).

Najmuddin melihat hasil survei sejumlah lembaga yang menempatkan nama Prabowo unggul di atas Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah tokoh politik lainnya. Menurut pengamat yang juga Ketua Program Magister Ilmu Komunikasi Esa Unggul itu, hasil survei bukanlah hasil final. Dalam politik, kata Najmuddin, survei merupakan salah satu langkah yang dilakukan konsultan politik.

"Survei merupakan bagian dari bahan analisis politik," ucap Najmuddin.

Sebelumnya diberitakan berdasarkan data Lembaga Survei Indonesia (LSI), rating Prabowo Subianto tertinggi. Menurut survei tersebut, saingan Prabowo adalah  Ganjar Pranowo, Anis Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Salah satu indikator yang membuat nama Prabowo diunggulkan adalah karena kinerja yang cukup baik selama dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler