Seorang Pria Didakwa Ancam Bunuh Joe Biden dan Nancy Pelosi
Pria itu mengklaim 'akan menjadi katalis' bagi revolusi Amerika Serikat.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaksa Negara Bagian Michigan mendakwa seorang laki-laki berusia 21 tahun karena mengancam akan membunuh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, ketua House of Representative Nancy Pelosi dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer. Pria itu mengklaim 'akan menjadi katalis' bagi revolusi Amerika.
Ketiga pejabat publik yang menjadi sasaran berasal dari Partai Demokrat. Whitmer juga pernah menjadi target kelompok ekstremis sayap kanan yang berencana menculiknya sebelum pemilihan umum bulan November lalu.
Dakwaan itu diajukan ketika pihak berwenang AS termasuk Direktur FBI Christopher Wray memperingatkan meningkatnya ancaman kekerasan dari kelompok ekstremis yang berkembang di dalam negeri.
Pada Senin (15/3) kemarin, kantor Jaksa Agung Michigan Dana Nessel mendakwa Joshua Docter yang berasal dari Holland, Michigan, karena mengancam akan melakukan aksi terorisme dan melakukan kejahatan dengan komputer. Hukuman masing-masing dakwaan dapat mencapai 20 tahun penjara.
Dalam pernyataannya Selasa (16/3) kantor Jaksa Agung Michigan mengatakan tersangka menyerahkan diri pada Senin lalu dan disidang keesokan harinya. Pengacara yang membela Docter belum teridentifikasi.
Kantor Nessel mengatakan FBI yang menggelar penyelidikan awal menerima petunjuk Docter mengunggah ancaman itu di media sosial iFunny. Kasus itu kemudian diambil alih Kepolisian Negara Bagian Michigan.
"Jaksa Agung Michigan Dana Nessel mendakwa seorang pria asal Holland dengan kejahatan membuat ancaman terhadap Presiden Joe Biden, Ketua House of Representative Nancy Pelosi dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer," kata Kantor Jaksa Agung Michigan.
"Dalam unggahan tersebut, Dockter mengatakan akan menggunakan senjata api untuk menembak dan membunuh pejabat terpilih dan akan 'menjadi katalis' bagi revolusi Amerika yang baru. Di telepon pintarnya Docter juga memiliki informasi cara membuat bom dan tempat untuk menemukan bahan-bahan yang diperlukan," ujarnya.
Sebelumnya pihak berwenang federal AS menangkap enam orang pria yang berencana menculik Whitmer dari rumahnya musim panas lalu. Salah satu di antaranya mengaku bersalah.
Sudah delapan laki-laki di Negara Bagian Michigan yang didakwa melakukan terorisme dalam negeri. Penyidik mengaitkan para tersangka dengan kelompok milisi anti-pemerintah yang bermarkas di Michigan bernama Wolverine Watchmen.