Pupuk Kaltim Siapkan Solusi untuk Masalah Kelangkaan Pupuk

Pendampingan langsung oleh perusahaan akan membantu petani tanpa memberatkan modal

facebook.com/pupukkaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur menyatakan telah menyiapkan solusi untuk masalah kurangnya pupuk bersubsidi yang terjadi setiap tahun.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur menyatakan telah menyiapkan solusi untuk masalah kurangnya pupuk bersubsidi yang terjadi setiap tahun. Ia mengatakan, penggunaan pupuk nonsubsidi sekaligus pendampingan langsung oleh perusahaan akan membantu petani tanpa memberatkan modal.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi, mengatakan, pihaknya sudah melakukan program Agro Solution yakni mendampingi petani secara intensif dan melibatkan para pelaku dalam rantai pasok produksi padi untuk memberikan permodalan dan akses pasar.

Ia mengatakan, strategi itu sudah dilakukan di Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. "Dengan penggunaan pupuk nonsubsidi, memang akan ada kenaikan biaya sekitar Rp 4 juta per hektare, tapi karena kita dampingi, hasil panen yang diterima juga lebih besar sehingga keuntungan petani meningkat," kata Rahmad dalam konferensi pers, Ahad (21/3).

Rahmad mengatakan, harga jual gabah petani bisa lebih tinggi dari harga biasanya. Selain itu, produktivitas yang biasa 6 ton bisa naik menjadi 8 ton. Produktivitas yang sudah mencapai 7 ton bisa ditingkatkan menjadi 10 ton.

"Katakan ada kenaikan produksi dua ton, itu ada tambahan seitar Rp 10 juta. Jadi memang dengan pupuk non subsidi ada tambahan tapi dapat hasil yang lebih besar," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Pupuk Kaltim mengajak perbankan, perusahaan asuransi, hingga Agronom untuk sama-sama mendampingi petani menggunakan pupuk nonsubsidi. Itu akan meringankan beban finansial petani ketika akan memulai penanaman.

Baca Juga


Tak sampai disitu, penjualan hasil panen juga dikerjasamakan dengan perusahaan penyerap sehingga ada pasar yang jelas bagi petani.

Menurut Rahmad, cara itu bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan pupuk bersubsidi yang selalu kurang setiap tahun. Hal itu tentu lantaran ruang fiskal pemerintah yang terbatas untuk memenuhi penyediaan pupuk bersubsidi sesuai permintaan pemerintah.

Tahun 2021, Pupuk Kaltim menargetkan produksi pupuk Urea sebanyak 3,4 juta ton sedangkan pupuk NPK sebesar 300 ribu ton. Adapun dari jumlah itu, pupuk subsidi Urea dialokaskan sebesar 500 ribu ton sedangkan NPK 17 ribu ton.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan alokasi pupuk subsidi tahun 2021 sebanyak 9,04 juta ton serta 1,5 juta iter pupuk cair. Jumlah itu meningkat dari alokasi awal yang hanya 7,2 juta ton.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, jumlah tersebut hanya sekitar 45,28 persen dari alokasi pupuk subsidi yang diajukan petani secara nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler