5 Kegelapan dan 5 Penerangnya Menurut Abu Bakar RA
Abu Bakar menjelaskan tentang jenis kegelapan bagi seorang hamba
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dunia merupakan tempat persinggahan sementara manusia. Manusia hanya akan kekal di akhirat nanti.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan, perkataan Abu Bakar as-Shiddiq mengatakan kegelapan itu ada lima.
Pertama, cinta dunia bisa menyebabkan kegelapan karena cinta dunia bisa menjerumuskan seseorang pada syubhat. Kemudian itu akan menjerumuskan pada kemakruhan lalu keharaman. Rasulullah bersabda:
حبّ الدنيا رأس كلِّ خطيئة “Cinta dunia adalah pangkal dari segala kesalahan dan kesalahan apa pun pasti dimulai dari cinta dunia.” (HR Baihaqi).
Gus Baha menjelaskan dengan mengutip Imam Ghazali, sebagaimana cinta dunia merupakaan pangkal dari segala kesalahan maka membenci dunia adalah pangkal dari segala kebaikaan dan yang bisa menerangi kegelapan dunia adalah takwa.
“Yakni, menjaga diri dari siksa Allah dan taat kepada-Nya,” kata Gus Baha dalam kajian Alam Kuburmu Itu Gelap, Lakukan 7 Hal Ini Biar Terang di kanal Youtube Santri Gayeng.
Selain itu, Rasulullah bersabda, “Sungguh kamu tidak akan meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu yang lebih baik daripada itu. kamu tidak meninggalkan maksiat yang kelihatannya enak kecuali nanti diganti Allah sesuatu yang lebih enak.” (HR Ahmad dan Nasa’i).
Kegelapan kedua, adalah berbuat dosa. Gus Baha menyebut dosa adalah kegelapan dan yang bisa menerangi adalah taubat. Ini sebagaimana dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Rasulullah bersabda:
“Sungguh seorang hamba jika melakukan kesalahan maka di hatinya akan dicap warna hitam. Ketika seseorang bermaksiat pasti terpatri ada hitam di hatinya. Maka ketika dia beristighfar dan berdoa, hatinya menjadi bersih kembali dan jika dia kembali berbuat dosa maka noda hitam itu akan ditambah sampai menyeluruh di hatinya.”
“Jadi ketika dia terus bermaksiat maka bekas kehitaman itu menjadi mendominasi hatinya. Jika sudah mendominasi, maka noda hitam itu pun berkarat. Karat yang membuat hatinya jadi tidak sensitif, tidak peka, dan tidak berfungsi,” ujar Gus Baha.
Kegelapan ketiga, adalah kegelapan kubur akan menjadi terang dengan kalimat laa ilaaha illallah. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka dari orang yang mengucapkan llaa ilaaha illallaah seraya mengharap ridha Allah.” (HR Muslim dan Bukhari).
Rasulullah bersabda, “Barang siapa mengucap lla ilaaha illallaah secara ikhlas maka dia akan masuk surga.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah itu ikhlas?” Nabi menjawab, “Yaitu kalimat ‘laa ilaaha illallaah’ itu menghalangimu dari segala yang diharamkan Allah kepadamu.” (HR Hatim).
Makna ikhlas kata Gus Baha dalam hadits tersebut adalah jika sudah berhasil menghambat seseorang dari semua yang diharamkan Allah. Artinya, itu menjadi pengekang dari maksiat.
“Dikatakan ada tujuh hal yang bisa membuat kuburan menjadi terang. Satu, ikhlas dalam beribadah. Dua, berbakti kepada orang tua. Tiga, silaturahim, empat tidak menghabiskan usianya dalam kemaksiatan, lima tidak mengikuti hawa nafsunya, enam sungguh-sungguh dalam ketaatan, dan tujuh perbanyak dzikir kepada Allah,” jelas dia.
Kemudian, kegelapan keempat, yang dikatakan Abu Bakar adalah alam akhirat. Untuk meneranginya, bisa digunakan dengan amal saleh. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Laksanakanlah hal-hal yang wajib dan terimalah kemurahan Allah dan tinggalkanlah manusia. Sungguh, kamu telah dicukupkan dari manusia.” (HR Khatib).
Terakhir, kegelapan kelima, adalah siratal mustaqim dan yang bisa membuatnya terang adalah yakin.
“Yakin adalah tahqiq dalam membenarkan. Maksudnya kamu mempunyai otoritas pemikiran yang akurat untuk membenarkan hal yang ghaib. ini yang jadi ibadah sampai bertemu Allah. Yakin adalah akurat dalam membenarkan hal gaib. Caranya dengan menghilangkan segala keraguan,” kata dia.
Sumber: youtube