Eksportir Muda Berhasil Ekspor 10 Ton Kayu Manis ke Thailand

Ditjem Perkebunan Kementan mendukung milenial yang memperhatikan sektor pertanian

pixabay
Kayu manis, (ilustrasi). Kementan dukung ekspor kayu manis yang dilakukan perusahaan milik milenial Indonesia.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, terus mendorong pengembangan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dan mendukung peningkatan daya saing pertanian termasuk sektor perkebunan di pasar global. Dukungan ditunjukkan Kementan melalui Ditjen Perkebunan dengan menghadiri pelepasan ekspor kayu manis sebanyak 10 ton ke Thailand.

Ekspor kayu manis dilakukan oleh perusahaan ekspor PT Ince Jaya Mandiri didukung partner consultan dari PT Sahabat Mitra Strategis, Nurhaeda Burhan. PT Ince Jaya Mandiri (PT IJM) yang masih baru dan dipimpin oleh entrepreuneur milenial, Ince Iksan Kaimuddin telah melakukan ekspor jenis rempah rempah kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga ke Thailand sebanyak delapan kontainer di masa pandemi Covid-19 ini.

Meskipun perusahaan baru dan masih usia muda Ince membuktikan bahwa dirinya mampu berjuang dengan memanfaatkan peluang akses pasar yang ada khususnya pasar kayu manis. "Fasilitas dari Ditjen Perkebunan sangat membantu kami yang baru mulai ekspor ini untuk mengembangkan peluang akses pasar rempah Indonesia terutama dalam kegiatan promosi dan bagaimana hambatan perdagangan rempah terutama aspek mutu," ujar Ince, seperti dalam siaran pers Kementan, Senin (22/3).

Baca Juga



Lebih lanjut Ince Iksan menambahkan  bahwa 10 ton ekspor kayu manis dengan grade AAA ini berasal dari petani di Kabupaten Kerinci, Jambi dan sebagian dari daerah Kalimantan. Peluang pasar PT IJM ini didapatkan setelah mengikuti kegiatan promosi di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (Bitec), Thailand, yang difasilitasi oleh DitJen Perkebunan Kementerian Pertanian yaitu 14th Thailand Coffee, Tea & Drinks 2020 dan 14th Thailand Bakery & Ice Cream 2020 pada 27 February 2020-3 Maret 2020 tahun lalu.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi, mengapresiasi terlaksananya kegiatan ekspor ini walaupun situasi global masih dalam masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. "Tentunya akses pasar masih ada, tinggal kita push lebih kuat lagi dalam mencari peluang-peluang tersebut. Saya juga mengapresiasi kalangan-kalangan muda, kalangan milenial yang sudah mau bekerja keras dalam mendukung akselerasi program Kementan dalam gerakan 3 kali lipat ekspor (Gratieks)," ujarnya saat memberikan sambutan dan arahan pada pelepasan ekspor kayu manis PT Ince Jaya Mandiri sebesar 10 ton ke Bangkok, Thailand bertempat di gudang logistik Pengangsaan 2, Rorotan, Tj Priok, Jumat (19/3) lalu.

Dedi juga mengungkapkan bahwa pihaknya dari Ditjen Perkebunan terus mendorong lahirnya pada generasi muda, anak-anak milenial untuk lebih memperhatikan sektor pertanian, utamanya di komoditas perkebunan. "Tentunya kami tidak tinggal diam, kami akan terus melakukan pembinaan dan fasilitasi seoptimal mungkin untuk duduk berdampingan dengan para eksportir muda ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono, dalam keterangan terpisah mengemukakan rasa bangga terhadap apa yang dilakukan PT IJM dalam mendukung ekspor rempah Indonesia, dan berharap ekspor kali ini akan terus konsisten dilakukan kedepan. Tentunya dengan memperhatikan standar-standar mutu yang berlaku di negara tujuan. Data menyebutkan Ekspor Kayu Manis tahun 2020 year on year tahun 2019 meningkat 0,71 persen berdasarkan volume ekspor dan meningkat 13,1 persen berdasarkan nilai ekspor dan ini harus menjadi semangat para eksportir untuk dapat mengakselerasi peningkatan ekspor lagi kedepannya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler