6 Orang yang Didoakan Rasulullah SAW Peroleh Rahmat 

Rasulullah SAW mendoakan sejumlah golongan agar mendapat rahmat

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Rasulullah SAW mendoakan sejumlah golongan agar mendapat rahmat. Ilustrasi
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama ini umat Islam mendambakan untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Berikut ada beberapa golongan orang yang didoakan Nabi Muhammad SAW untuk memperoleh syafaat.

Baca Juga


Hal ini sebagaimana yang diungkapkan Mahmud Al-Mishri dalam buku Ensiklopedia Akhlak Nabi SAW sebagai berikut yakni yang pertama, Nabi mendoakan orang-orang yang melaksanakan sholat  sunah empat rakaat sebelum sholat  Ashar. Hal ini sebagaimana hadits Nabi dari Abdullah bin Umar RA: 

عَن ابنِ عُمَرَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - : رَحِمَ اللَّهُ امرَأً صَلَّى قَبلَ العَصرِ أَربَعًا “Rahimallahu-mraa-an shalla qablal-ashari arba’an.

Yang artinya: “Semoga Allah merahmati seseorang yang melaksanakan sholat  sunah empat rakaat sebelum Ashar.” 

Kedua, Rasulullah mendoakan orang yang menjaga dan melindungi rakyat. Orang yang khwatir jika suami dan istrinya kelak masuk neraka. Dan mereka yang melaksanakan perintah Allah SWT serta menjauhi larangannya.

Orang-orang yang menjalankan sholat  malam dan menghidupkan malamnya dengan beribadah dan bermunajat juga menjadi orang yang didoakan Rasulullah untuk menerima rahmat.

Orang yang membangunkan istri, anak, dan keluarganya untuk sholat  malam dan bermunajat di waktu malam pun menjadi golongan orang-orang yang didoakan Nabi. Rasulullah bersabda dari Abu Hurairah: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏ "‏ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ “Rahimallahu rajulan qaama minallaili fashalla tsumma ayqazha imra-atahu fasholat.”

Yang artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seorang laki-lai yang bangun di tengah malam lalu melaksanakan sholat  dan membangunkan istrinya agar ikut melaksanakan sholat .”

Ketiga, Nabi mendoakan orang yang memiliki sikap toleransi. Hal ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW: 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ ‏ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وسَمْحًا إذا اشترى، وسَمْحًا إذا اقتضى

“Rahimallahu rajulan samhan idza baa-a wa samhan idza-sytara wa samhan idzaqtadha.” 

Yang artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seseorang yang toleran ketika berjualan, toleran ketika membeli, dan toleran ketika menuntut haknya.” 

Keempat, Nabi mendoakan orang yang menjaga dan memanfaatkan lisannya hanya untuk kebaikan. Nabi bersabda:

رحِم اللهُ عبْدًا قال خَيْرًا فغنم، أوْ سكتَ فسلِم “Rahimallahu abdan qaala faghanima aw sakata fasallama.”

Yang artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seorang hamba yang jika berbicara, ia mengantongi banyak pahala dan jika dia, ia selamat (dari murka Allah).” 

Kelima, Nabi berdoa tiga kali agar orang yang melaksanakan ibadah haji atau umrah kemudian bertahalul dengan mencukur rambutnya agar mendapat rahmat. Nabi juga berdoa sekali agar orang yang bertahalul memotong (sedikit) rambutnya memperoleh rahmat. Rasulullah SAW bersabda:

رحمَ اللَّهُ المحلِّقينَ رحمَ اللَّهُ المقصِّرينَ “Rahimallahul-muhalliqin ٣X, rahimallahu al-muqashirin.” Yang artinya: “Semoga Allah merahmati orang-orang yang mencukur kepalanya (bertahalul) tiga kali, semoga Allah merahmati orang-orang yang memotong sedikit rambutnya.” 

Keenam, Nabi juga pernah memanjatkan doa khusus untuk seorang sahabat. Sayyidah Aisyah meriwayatkan bahwa suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar bahwa salah seorang sahabat sedang membaca Alquran di dalam masjid. Beliau kemudian mendoakan sahabat tadi  Rasulullah SAW bersabda: 

رَحِمَ اللهُ فُلانًا لقدْ أذْكَرَنِي كَذا وكَذا آيةً كُنتُ أُسْقِطُهنَّ من سورةِ كذا و كذا “Rahimallahu laqad adzkarani aayatin kuntu usqithuhunna min suratin kadza wa kadza.” 

Yang artinya: “Semoga Allah merahmatinya karena dia mengingatkanku akan beberapa ayat di dalam Alquran yang terlupa olehku pada surat ini dan ini.” 

Dalam riwayat lain, dijelaskan bahwa sahabat yang dimaksud adalah Abbad bin Abdullah. Hal ini sebagaimana riwayat berikut ini:  

عن عَائِشَةَ، تَهَجَّدَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ في بَيْتِي، فَسَمِعَ صَوْتَ عَبَّادٍ يُصَلِّي في المَسْجِدِ، فَقالَ: يا عَائِشَةُ أصَوْتُ عَبَّادٍ هذا؟، قُلتُ: نَعَمْ، قالَ: اللَّهُمَّ ارْحَمْ عَبَّادًا 

 Sayyidah Aisyah berkata: “Nabi SAW melaksanakan sholat  tahajud di rumahku kemudian ia mendengar suara Abbad, Nabi bertanya: “Ya Aisyah, a-shautu abbadin hadza?” Yang artinya: “Wahai Aisyah, apakah itu suara Abbad?”.

 

Kemudian, Sayyidah Aisyah menjawab: “Ya,”. Lalu Nabi berdoa: “Allahummarham Abbaadan.” Yang artinya: “Ya Allah ya Tuhanku, rahmatilah Abbad. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler