Warga Jateng 'Berebut' Vaksinasi, Ini Respons Ganjar Pranowo

Ganjar kerap mendapat 'pesanan' dari beberapa pihak yang minta diprioritaskan.

dok. Istimewa
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo.
Rep: Bowo Pribadi Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terus memutar otak membuat strategi komunikasi untuk menghadapi kegelisahan masyarakat yang sudah sangat menghendaki divaksin. Dia mengakui, pasokan vaksin Covid-19 masih sangat terbatas.


"Jumlah vaksin dari pemerintah pusat masih sangat terbatas dan vaksin yang ada harus diprioritaskan kepada kelompok masyarakat (sasaran) tertentu," ujarnya dalam dialog produktif bertajuk 'Percepatan Vaksinasi demi Herd Immunity' yang diselenggarakan secara virtual oleh Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Rabu (24/3).

Ganjar mengisahkan pengalamannya sejak program vaksinasi Covid-19 mulai digulirkan oleh pemerintah pusat. Dia tidak pernah henti mendapatkan 'pesanan' dari beberapa orang yang minta untuk bisa diprioritaskan.

Mulai dari yang mengirim pesan melalui Whatsapp dan minta untuk diprioritaskan, dengan alasan teman pendukung dan sebagainya. "Maka saya harus berani ngomong, eh sorry bro ya, sekarang ini lansia dulu," ujarnya.

Masih saja ada yang merengek dengan alasan hanya satu orang saja. "Maka komunikasi yang demikian perlu setrategi, agar program vaksinasi tidak terganggu oleh persoalan-persoalan seperti itu," ujar Ganjar.

Ganjar harus harus berani menolak dan menjelaskan bahwa saat ini yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah adalah kelompok lansia, sebagai orang-orang dengan risiko tinggi terpapar Covid-19. Beragam cara harus terus dilakukannya hanya untuk memberikan pemahaman dan mensosialisasikan bagaimana tujuan pemerintah dalam memprioritaskan siapa saja yang bakal mendapatkan vaksinasi.

Hal itu dimulai dari pemanfaatan media sosial dalam setiap kesempatan bertemu dengan warga Jawa tengah dan seterusnya. Dia menyampaikan setransparan mungkin dengan kondisi yang ada. Bahkan, Ganjar juga sering menyuarakan melalui media sosial, terus diviralkan sebagai bagian dari cara sosialisasi.

"Maka kami tulis di banyak tempat melalui obrolan-obrolan seperti ini, kami sebarkan agar masyarakat paham dan akhirnya menjadi tahu apa yang menjadi kehendak pemerintah soal vaksinasi ini," ujar Ganjar.

Saat vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, kini Pemprov Jateng dihadapkan oleh ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas. "Maka sekarang bahasanya cukup satu, 'Bapak-Ibu sabar ya, nanti Mei, Juni, Juli baru ada vaksin tambahan'. Yang lain saya minta untuk tetap bersabar," ujarnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah mencatat hingga 22 Maret 2021, 878.105 warga Jawa Tengah sudah melakukan vaksinasi dosis pertama. Vaksinasi dosis kedua, telah tercapai sebanyak 390.118 orang. Jumlah tersebut, terdiri dari SDM kesehatan, petugas pelayan publik hingga lansia.

"Sementara target vaksinasi di Jawa Tengah sendiri ada sebanyak 24.363.566 orang untuk menuju herd immunity," kata Ganjar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler