Andi Arief: Seribu Konferensi Pers tak Tolong KLB
Sebanyak apa pun pernyataan disampaikan tak dapat mengesahkan hasil KLB Deli Serdang.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Andi Arief menyinggung Partai Demokrat kubu Moeldoko yang menggelar konferensi pers di Hambalang, Kabupaten Bogor. Menurutnya, sebanyak apa pun pernyataan yang disampaikan tak dapat mengesahkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara.
"Pak Marzuki Alie dan Pak Moeldoko berharap hari ini konferensi pers di Hambalang bisa menolong pengesahan KLB abal-abal," cicit Andi lewat akun Twitter yang sudah dikonfirmasi, Kamis (25/3).
Menurutnya, segala perbuatan yang dilakukan oleh Partai Demokrat versi KLB hanya akan semakin menunjukkan kesalahan mereka. Ia pun berpesan jika ingin mendapatkan kemenangan, gunakanlah cara-cara yang benar.
"Seribu konferensi pers semacam ini hanya mempertinggi tempat jatuh. Kalau mau menang, kuncinya ya galang kekuatan dan ikuti aturan, bukan mencuri di tengah jalan," ujar Andi.
Diketahui, Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang akan melakukan konferensi pers (konpers) di Hambalang, Jawa Barat, pada Kamis (25/3) siang. Lokasi ini dipilih untuk mengingatkan sejarah adanya peristiwa korupsi Wisma Atlet Hambalang yang dilakukan beberapa kader Demokrat saat itu.
Salah satu penggagas Demokrat versi KLB, Muhammad Darmizal, mengatakan, isi konferensi pers akan menyoal perkembangan Partai Demokrat. Ia juga ingin menyikapi isu terkini setelah KLB Deli Serdang yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum.
Baca juga : Tangisan Rasulullah SAW Saat Ziarah Makam Ibundanya
"Kita konpers di tempat yang paling bersejarah dan penuh paradoks, satu sisi 'katakan tidak', tapi sisi lain lakukan korupsi secara berjamaah, termasuk proyek Hambalang," kata Darmizal dalam keterangan pers kepada wartawan, Kamis (25/3).
Darmizal menyampaikan pemilihan Wisma Atlet Hambalang sebagai tempat konferensi pers guna menyegarkan memori masyarakat mengenai sejarah pembangunan proyek yang penuh korupsi itu. "Semoga Hambalang jadi halaman berikutnya dalam penuntasan bongkar kisah sedih masa lalu tersebut," ujar Darmizal.