BI: Digitalisasi Perkuat Ketahanan UMKM dari Krisis Pandemi
12,5 persen atau 370 UMKM tak terdampak pandemi karena melakukan transformasi digital
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Bandoe Widiarto menyatakan penerapan digitalisasi mampu memperkuat ketahanan UMKM di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
"Pelajaran yang kami peroleh dari pandemi ini dari beberapa survei yang kami lakukan menunjukkan UMKM yang melakukan transformasi dengan digitalisasi relatif bisa resilience," katanya dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional di Jakarta, Jumat (26/3).
Bandoe menyebutkan dari hasil survei menunjukkan sebanyak 12,5 persen atau 370 UMKM tidak terdampak pandemi dan 87,5 persen atau 2.600 UMKM terdampak karena tidak melakukan transformasi digital. Kemudian, dari 370 UMKM sebanyak 27,6 persen di antaranya justru mengalami peningkatan penjualan di tengah pandemi, sedangkan pendapatan dari 72,4 persen sisanya cukup stabil.
"Sebanyak 27,6 persen UMKM penjualannya yang meningkat adalah mereka yang bisa melakukan strategi pemasaran secara online," ujarnya.
Dari hasil survei tersebut, Bandoe mengatakan pemerintah bersama BI dan pemerintah daerah terus mendorong program digitalisasi pada UMKM untuk menjaga ketahanannya, sehingga mampu menjadi pendukung pemulihan ekonomi."Program digitalisasi UMKM didorong karena dari data ini mereka yang melakukan transformasi ini bisa survive," tegasnya.