Pertagas Gandeng Pemprov Maluku Tingkatkan Pemanfaatan Gas
Dengan memanfaatkan potensi gas yang ada di Maluku maka akan meningkatkan efisiensi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Gas (Pertagas) menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk meningkatkan pasar dan pemanfaatan gas di wilayah Provinsi Maluku.
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro menjelaskan, lewat kerja sama ini Pertagas akan melakukan kajian potensi gas yang ada di maluku. Nantinya, potensi gas ini bisa digunakan untuk kebutuhan listrik, industri dan juga retail di wilayah Maluku.
"Potensi di Maluku banyak kita tahu bahwa gas ini tidak bisa dimanfatkam kalau tidak ada infrastruktur atau pola komersial, ini peran kami buat infrastruktur paling efisien, supaya gas di Maluku termonetisasi," ujar Wiko di Hotel Mulia, Selasa (30/3).
Wiko menjelaskan selama ini sebenarnya Pertagas telah mensuplai gas untuk kebutuhan gas di mal kota Ambon. Hanya saja menggunakan ISO Tank yang dipasok dari Tangguh, Papua. Ia menilai dengan memanfaatkan potensi gas yang ada di Maluku maka akan meningkatkan efisiensi dan akses harga gas yang lebih murah.
Gubernur Maluku, Murad Ismail menjelaskan dengan potensi gas yang ada di Maluku dan belum dieksplorasi sekitar 3TCF. Ia menilai, ini bisa menjadikan potensi besar di wilayah Maluku. Salah satunya adalah dengan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 500 MW.
"Selain akan menjadikan Maluku sebagai negeri yang terang benderang, juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi secara konkret kepada seluruh masyarakat Maluku," ujar Murad.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara TBk (PGAS), Suko Hartono mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Maluku atas kepercayaannya terhadap Pertamina Group untuk mendukung program gasifikasi pembangkit di provinsi Maluku.
“Kerja sama ini sejalan dengan visi dari Subholding Gas Pertamina Yaitu memaksimalkan gas dalam journey transisi energy yang berkelanjutan, serta menjadi sumbangsih Pertamina Group dalam memeratakan pembangunan infrastruktur energi khususnya gas alam di Provinsi Maluku,” jelas Suko.