Infrastruktur Air Food Estate Kalteng Masih Terus Dibenahi

Pemerintah terus melakukan perbaikan infrastruktur, termasuk tata kelola air

Kementan RI
Suasana lahan pertanian Food Estate Kalimantan Tengah di Desa Bentuk Jaya (Blok A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, proyek pembangunan Food Estate di Kalimantan Tengah masih terus berjalan. Pemerintah terus melakukan perbaikan infrastruktur, termasuk tata kelola air serta perbaikan jaringan irigasi sawah.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakn, perbaikan infrastruktur seperti jaringan irigasi harus segera dilakukan. Sebab, penyediaan air menjadi faktor strategis dari proses budidaya di area Food Estate.

"Sehingga, tata kelola air dapat dilaksanakan secara optimal agar dapat memperbaiki kondisi tinggi muka air untuk dapat melakukan pertanaman," kata Syahrul, dalam pernyataan resminya, Rabu (7/4).

Syahrul menjelaskan, pada tahun 2021 pemerintah menargetkan bisa melakukan pengembangan Food Estate Kalteng seluas 37.633 hektare. "Ini terdiri dari kegiatan ekstensifikasi lahan seluas 22.992 hektare dan intensifikasi lahan seluas 14.641 hektare," tuturnya.

Menurutnya, untuk mencapai target itu Kementan sedang mengupayakan penambahan lokasi yang sesuai dengan kaidan dan kriteria teknis yang telah ditetapkan.

Ia tak menampik, saat ini terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan lahan. Itu terkait dengan berbagai kendala teknis juga infrastruktur sumber daya manusia. Syahrul mengatakan kendala itu harus segera bisa diatasi agar tidak menghambat pembangunan.

Pihaknya optimistis, korporasi petani di Food Estate akan menjadi inti dalam rangkaian rantai kawasan Food Estate yang mengintegrasikan usaha di on farm dan off farm. Lebih jauh, petani dapat menghasilkan produksinya yang terbaik dari hasil pengembangan Food Estate.

Baca Juga


Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy,  menyampaikan pada tahun lalu, pengembangan Food Estate yang dikelola tersebar seluas 20 ribu hektar di Kabupaten Kapuas dan 10 ribu hektare di Kabupaten Pulang Pisau.

"Hingga saat ini, telah mencapai 29.032 hektare dan sudah realisasi untuk panen seluas 15.862 hektare hingga 31 Maret 2021," jelasnya.

Sarwo Edhy menambahkan, Food Estate di Kalimantan Tengah digarap dengan full mekanik. "Kita menggelontorkan banyak alsintan untuk mendukung pertanian di Food Estate," katanya menambahkan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, kawasan Food Estate Kalteng tengah berfokus pada wilayah eks pengembangan lahan gambut.

Luhut meyakini, sektor pertanian di Kalimantan Tengah membawa hal penting sekaligus mampu mengurangi emisi karbon, gas rumah kaca. Agar lebih maksimal, Luhut mengatakan penataan dan pengelolaan air akan menjadi kunci.

"Kita juga akan meningkatkan fungsi alsintan agar petani mendapatkan alat dan mesin pertanian yang murah. Presiden juga sudah kasih perintah bahwa produksi alsintan dalam negeri wajib digunakan di sini termasuk pemeliharaannya," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler