Para Penulis Dukung Standar Tinggi Tiga Serangkai Solo
Setiap penulis selalu dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Para penulis buku PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri (Tiga Serangkai) Solo buka suara terkait proses penerbitan buku pelajaran sekolah yang sempat jadi sorotan masyarakat. Prof Djatmika, penulis buku mata pelajaran (mapel) bahasa Inggris SD dan SMP mengungkapkan, setiap penulis wajib mengikuti seluruh ketentuan penulisan buku yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Aturannya sangat ketat dan jelas. Setiap penulis dan penerbit buku pelajaran sekolah wajib mengikuti ketentuan itu. Termasuk menghindari adanya materi-materi pelajaran yang dilarang. Misalnya menyinggung SARA atau menyerang individu tertentu, sudah pasti materi seperti itu tidak akan lolos dalam proses editing," ungkap Prof Djatmika dalam keterangan pers, Rabu (7/4)
Lebih jauh, Prof Djatmika yang juga pengajar program Magister Linguistik di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini menambahkan, untuk menjadi penulis atau editor buku-buku sekolah tidak gampang. Setiap penulis wajib lulus sertifikasi dari pemerintah. Proses penyuntingan juga melibatkan editor yang wajib mendapatkan sertifikasi dari pemerintah.
"Kami sebagai penulis sadar betul bahwa buku-buku pelajaran untuk anak-anak sekolah adalah pondasi dan kunci kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Kami selalu mendukung prosedur ketat dan standar tinggi yang diterapkan Tiga Serangkai dalam menerbitkan sebuah buku-buku sekolah ini," katanya menambahkan.
Supardjo, penulis buku mapel Matematika menjelaskan, penulis buku pelajaran sekolah merupakan profesi yang penuh tantangan dan memiliki tanggung jawab besar. Sebab, materi buku-buku yang diterbitkan akan menjadi acuan dan referensi dari jutaan anak-anak sekolah di Indonesia. Oleh karena itu, setiap penulis selalu dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya agar materi yang disusun semakin mudah dipahami peserta didik.
"Ilmu pengetahuan akan terus berkembang, demikian juga dengan buku-buku pelajaran. Sebagai penulis kami punya tanggungj awab agar buku-buku yang diterbitkan membuat siswa semakin mudah memahami materinya. Inilah yang perlu dipahami tentang betapa penting dan strategisnya posisi penulis," jelas Supardjo, mantan kepala sekolah yang telah pensiun dari penulis Tiga Serangkai sejak 2010.
Sementara itu Sugiyarto, penulis mapel Geografi SMU juga mengungkapkan, jutaan anak-anak sekolah dari SD hingga SMU dan sederajat, selama lebih dari 60 tahun telah menjadikan buku-buku Tiga Serangkai sebagai referensi di sekolahnya. Hal ini juga menjadi kebanggaan dari para penulis. Pasalnya, dengan ilmu yang dipelajari dari buku-buku pelajaran sekolah itulah kemudian lahir ribuan profesor dan doktor dari berbagai bidang akademik di Indonesia.
"Sebagai penulis bangga banget jika buku-buku yang kami tulis dan kemudian diterbitkan oleh Tiga Serangkai bisa melahirkan generasi top. Penulis buku sekolah ini adalah bagian penting dalam melahirkan generasi Indonesia yang berilmu dan berakhlak di masa depan," imbuh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS ini.
Sebelumnya Eny Rahma Zaenah, Chief Executive Officer (CEO) PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri menjelaskan, konsisten menerapkan standar kualitas tertinggi dari setiap produk buku-buku yang diterbitkan menjadi kunci sukses perusahannya tetap bertahan selama lebih dari enam dekade.
"Kami bersyukur selama lebih dari 62 tahun Tiga Serangkai berhasil melewati berbagai dinamika dan perubahan bangsa ini dan tetap fokus terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Kami juga memastikan bahwa setiap buku-buku pendidikan yang kami terbitkan selalu mengikuti ketentuan dari pemerintah," ungkap Eny di Solo beberapa waktu lalu.
Setiap tahun, penerbit buku asal Solo ini berhasil menerbitkan lebih dari 1.000 judul buku, baik buku pelajaran sekolah maupun buku pendamping di perpustakaan sekolah. Saat ini Tiga Serangkai didukung lebih dari 3.300 penulis dan editor aktif yang telah memiliki sertifikasi pemerintah. Sejak berdiri tahun 1959, Eny memperkirakan Tiga Serangkai telah menerbitkan lebih dari 40 ribu sampai 50 ribu judul buku dari berbagai latar belakang keilmuan.