47 Orang Masih Dilaporkan Hilang Akibat Siklon Seroja di NTT

Total pengungsi akibat bencana Siklon Tropis Seroja di NTT mencapai 49.512 jiwa.

ANTARA/Kornelis Kaha
Sejumlah petugas memotong pohon yang tumbang menimpa salah satu rumah karena diterjang gelombang kencang akibat badai Siklon tropis Seroja di Kota Kupang, NTT, Kamis (8/4/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang mencatat sebanyak 1.264 rumah mengalami rusak berat, satu orang meninggal dunia dan tujuh orang luka berat dampak dari angin kencang pada Minggu (4/4).
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menyampaikan korban meninggal akibat bencana Siklon Tropis Seroja mencapai 181 jiwa.

Baca Juga


"Per hari ini tercatat yang meninggal 181 jiwa, sementara yang hilang masih seperti kemarin 47 jiwa," ujar Josef Nae Soi dalam konferensi pers daring tanggap darurat bencana Siklon Tropis Seroja yang dipantau di Jakarta, Rabu (14/4).

Ia menambahkan total pengungsi akibat bencana Siklon Tropis Seroja itu mencapai 49.512 jiwa. "Namun, sebagian mulai pindah ke rumah keluarganya, bahkan ada yang kembali ke rumahnya sendiri karena rumahnya tergolong rusak ringan, jadi mereka bisa memperbaiki sendiri," katanya.

Di samping itu, sebanyak 250 jiwa mengalami luka-luka. "Yang luka-luka itu pada umumnya luka ringan, luka berat di rawat di rumah sakit dan sudah mendekati kesembuhan," ucapnya.

Josef Nae juga mengatakan bahwa sejumlah desa yang tadinya terisolir kini sudah bisa dijangkau dan dikunjungi.

"Semua desa yang tadinya terisolir dan belum dikunjungi oleh Satgas, hampir seluruhnya sudah dikunjungi," katanya.

Hari ini (14/4), ia menyampaikan, Gubernur NTT mengunjungi beberapa desa di Sumba Timur Selatan. "Lokasi itu merupakan desa yang sangat terpencil. Dan hari ini juga saya dan rombongan mengunjungi desa di Alor yang sangat terpencil yaitu di desa Lippan, Sikka, Paibean," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler