Soal Penalti City, Pelatih Dortmund Kritisi Keputusan Wasit

Pelatih Dortmund Edin Terzic menilai timnya tak pantas dihukum penalti.

EPA-EFE/FRIEDEMANN VOGEL
Penjaga gawang Dortmund asal Swiss Marwin Hitz kebobolan lewat tendangan penalti pada pertandingan perempat final Liga Champions UEFA melawan Manchester City di Dortmund, Jerman, 14 April 2021.
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Borussia Dortmund gagal menuju ke semifinal Liga Champions musim ini. Pada babak delapan besar, langkah Die Borussen dihentikan Manchester City. Dortmund kalah agregat 2-4 dari City. 

Baca Juga


Pekan lalu, saat leg pertama berlangsung di Manchester, wakil Jerman itu menyerah 1-2 dari skuad Biru Langit. Teranyar, ketika bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua, skuat polesan Edin Terzic kembali takluk dengan skor serupa. 

Marco Reus dan rekan-rekan mendapat angin segar pada awal pertandingan di Signal Iduna Park, Kamis (15/4) dini hari WIB. Saat duel baru berjalan 15 menit, Dortmund sudah memimpin 1-0. Tendangan terarah Jude Bellingham tak mampu dihalau Ederson Moraes.

Agregat menjadi imbang 2-2. Jika tak ada perubahan, Die Borussen bisa melaju berkat keunggulan produktivitas gol tandang.

Sayangnya, pada menit ke-55, jala tuan rumah bergetar. Situasi bermula ketika penggawa Dortmund, Emre Can yang dianggap handball di area terlarang. Wasit Carlos del Cerro lantas menunjuk titik putih. Riyad Mahrez yang menjadi eksekutor, menunaikan tugasnya dengan baik.

City di atas angin. Pada menit ke-75, Phil Foden membuat kubu tamu berbalik memimpin. Skor 2-1 bertahan hingga laga usai. Anak asuh Josep Guardiola lolos ke semifinal. 

Usai pertandingan, Edin Terzic mengucapkan selamat kepada sang pemenang. Namun ia tidak serta merta menerima semuanya. Ia mengkritisi keputusan wasit yang menghukum mereka pada menit ke-55.

Saat itu, Can dalam posisi menanduk bola. Bola hasil tandukan eks Juventus itu mengenai lengannya sendiri.

Menurut Terzic, tidak seharusnya itu disebut pelanggaran. Artinya terlalu berlebihan jika sampai sang pengadil menunjuk titik putih.

"Menjengkelkan...

.

"Menjengkelkan, kami kebobolan dua gol seperti ini. Pada pelatihan wasit, dengan jelas dinyatakan ketika menyundul bola mengenai lengan seseorang, bukan sebuah pelanggaran. Kami kurang beruntung dengan keputusan wasit di dua pertandingan. Kami memiliki mimpi besar, sayangnya sekarang sudah berakhir," kata juru taktik 38 tahun itu kepada Sky Germany, dikutip dari Goal.

Sebelumnya, saat leg pertama di Etihad Stadium, Jude Bellingham berpeluang merobek jala City. Tapi wasit melihat eks Birmingham City itu melanggar Ederson dalam sebuah duel udara.

Tayangan ulang menunjukkan sebaliknya. Bellingham merebut bola sebelum ditendang oleh Ederson. Justru kaki Ederson yang menyepak pul sepatu Bellingham. Malangnya, wasit meniup peluit sebelum Bellingham sempat menjebol gawang City. Akibatnya tak ada review VAR untuk menunjukkan tak ada pelanggaran. Ini mendasari argumentas Terzic di atas.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler