AS akan Kerahkan Bantuan ke India untuk Tangani Covid-19
Pemerintah India mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mendapatkan oksigen
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan lonjakan kasus virus corona di India yang sangat besar. Juru bicara Gedung Putih mengatakan, AS akan memberikan bantuan kepada pemerintah India dan petugas kesehatan.
"Kami sedang dalam percakapan aktif di tingkat tinggi dan berencana untuk segera mengerahkan dukungan tambahan kepada Pemerintah India, dan petugas kesehatan India saat mereka memerangi wabah parah terbaru ini," kata juru bicara Gedung Putih kepada Reuters melalui email.
Kamar Dagang AS pada Jumat (23/4) meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengirimkan jutaan dosis vaksin AstraZeneca yang disimpan ke India, Brasil, dan negara-negara lain yang terkena dampak paling parah.
Pemerintah India telah mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mendapatkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh Delhi dari negara bagian lain dan negara asing, termasuk Singapura. Jumlah kasus virus corona di India melonjak dengan rekor kenaikan harian 349.691 pada Ahad (25/4), dengan total 16,96 juta kasus, termasuk 192.311 kematian.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown Ashish Jha mengatakan, India berada di ambang bencana kemanusiaan. Dalam sebuah opini yang diterbitkan Sabtu di Washington Post, Jha mengatakan sekitar 2.000 orang meninggal setiap hari, tetapi kebanyakan ahli memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya adalah lima sampai 10 kali lipat dari tingkat itu.
Jha meminta Washington untuk mengirim oksigen, alat pengujian, dan peralatan pelindung pribadi berkualitas tinggi serta masker ke India. Jha juga meminta AS mengirim obat-obatan untuk pasien Covid-19, termasuk obat penenang dan Remdesivir.
Jha juga mendesak pemerintahan Biden untuk berbagi kelebihan vaksin dengan India dan negara-negara lain yang mengalami krisis. Jha mengatakan, sekitar 30 juta dosis vaksin AstraZeneca yang tidak terpakai di AS dapat digunakan bagi negara lain yang membutuhkan. Namun penggunaannya belum diizinkan oleh regulator AS.
"Washington juga harus mencabut kontrol ekspor pada bahan mentah yang diberlakukan melalui Defense Production Act dan embargo ekspor terkait pada bulan Februari," tulis Jha.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, pejabat AS dan India sedang berupaya menemukan langkah tepat untuk membantu mengatasi krisis. Dia mengatakan Amerika Serikat telah memberi India sekitar 1,4 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan kesehatan, pasokan bantuan darurat, pelatihan pandemi untuk pejabat kesehatan negara bagian dan lokal India, dan ventilator.