Ibu Kota India Perpanjang Penerapan Lockdown
Lonjakan Covid-19 jadi pertimbangan perpanjang lockdown di New Delhi, ibu kota India
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah Negara Bagian New Delhi, India, akan memperpanjang penerapan karantina wilayah (lockdown) selama sepekan. Masih adanya lonjakan tajam kasus baru Covid-19 menjadi pertimbangan utama di balik keputusan tersebut.
“Kami telah memutuskan untuk memperpanjang lockdown selama satu pekan. Malapetaka (virus) corona terus berlanjut dan tidak ada jeda. Semua orang mendukung perpanjangan penguncian,” kata Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal dalam sebuah pernyataan pada Ahad (25/4).
New Delhi telah menerapkan lockdown selama sepekan terakhir menyusul lonjakan kasus baru Covid-19. Pengumuman tentang perpanjangan lockdown datang saat sistem perawatan kesehatan kewalahan menangani gelombang pasien virus corona. Stok oksigen dan obat-obatan menipis. Tak sedikit keluarga pasien yang memohon bantuan di media sosial.
Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak warga untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi. Dia pun mengimbau masyarakat tetap waspada karena “badai” infeksi Covid-19 sedang mengguncang negara tersebut.
Pada Sabtu (24/4), India melaporkan 346.786 kasus baru Covid-19. Itu merupakan rekor baru dalam peningkatan kasus harian di sana sejak pandemi. Dengan demikian, sejak Kamis (22/4), India selalu mencatatkan lebih dari 300 ribu kasus baru virus corona.
Sejauh ini, India sudah mencatatkan 16,6 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 189 ribu jiwa. Di tingkat global, India menempati posisi kedua di bawah Amerika Serikat (AS)a sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak. AS telah melaporkan 32 juta kasus Covid-19.