Pemerintah Disarankan Lakukan Ini untuk Benahi Pariwisata
Kemenparekraf optimistis sektor pariwisata akan mulai pulih pada kuartal III 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Center of Reform on Economics, Akhmad Akbar Susamto, meminta pemerintah untuk melakukan dua hal demi benahi sektor pariwisata selama pandemi masih berlangsung. Upaya yang dinilai harus dilakukan saat ini adalah promosi pariwisata serta perbaikan infrastruktur.
"Ini merupakan persiapan awal bagi sektor pariwisata untuk tumbuh lebih tinggi, katanya dalam sebuah webinar, Selasa (27/4).
Ia mengatakan, semua pihak tentunya percaya bahwa pandemi Covid-19 akan usai. Oleh karena itu, sedari dini pemerintah harus menyiapkan maupun memperbaiki infrastruktur serta mempromosikan daerah-daerah potensi pariwisata di Indonesia.
Misalnya, kata Akbar, dengan membuat konten media sosial pengendalan destinasi ataupun perbaikan fasilitas umum di objek wisata.
Akbar menilai, hal-hal semacam itu bertujuan untuk meningkatkan euforia minat masyarakat untuk berwisata jika pandemi berakhir. Dengan begitu, ketika pandemi usai, pemulihan dan kebangkitan pariwisata bisa dilakukan dengan cepat.
"Boleh sekarang sedang turun tapi kita harus melakukan sesuatu promosi dan infrastruktur sehingga pada waktunya siap untuk bangkit," kata Akbar.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis sektor pariwisata akan mulai pulih pada kuartal III tahun ini. Kemenparekraf menilai, program vaksinasi yang terus berjalan sangat membantu akselerasi pemulihan usaha di bidang pariwisata.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Kemenparerkaf, Kurleni Ukar, mengatakan, kinerja pariwisata pada kuartal I 2021 masih terbatas, baik untuk pasar wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara. Adapun pada kuartal II diperkirakan masih juga terbatas.
"Pariwisata dengan adanya vaksinasi dan kasus harian yang turun, kita harap akan pulih pada kuartal III. Kami sudah punya berbagai kebijakan di bidang pariwisata," kata Kurleni.
Ia mengatakan, kebijakan yang sudah disiapkan yakni mengelola krisis, mitigasi dampak pandemi, akselerasi pemulihan, hingga menyiapkan program pascapandemi. Hal itu semuanya ditujukan agar pelaku pariwisata di Indonesia bisa bangkit setelah pandemi berakhir.