Mengapa Dinamakan Malam Lailatur Qadar?

Ulama menjelaskan mengapa diberi nama malam lailatul qadar.

Republika/mgrol101
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar
Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- selain bulan turunnya Alquran, bulan Ramadan sangat istimewa karena di dalamnya terdapat Lailatul Qadar. Para ulama berbeda pendapat mengenai sebab mengapa disebut Lailatul Qadar.

Imam Ath-Thabari, Al-Qurthubi, An Nawawi, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar al-Asqalani dan masih banyak lainnya menerangkan tentang sebab mengapa disebut Lailatur Qadar.

Pertama, karena pada malam tersebut dicatat dan ditakdirkan segala takdir tahunan untuk seluruh hamba selama satu tahun penuh, baik usia, seluruh perbuatannya, dan semua nasibnya bahagia dan sengsara nasib mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ad-Dukhan ayat 4-5 yang artinya.

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul."

Kedua, Lailatul Qadar diambil dari kata dasar kata yang artinya Agung dan kemuliaan titik karena malam ini memiliki keagungan dan keistimewaan dibandingkan pada malam-malam yang lain, inilah yang dikatakan oleh Al-Baghawi.

Ketiga, malam ini sering dinamakan "Malam kemuliaan yang lebih baik dari 1.000 bulan" . Hal ini tercantum jelas dalam surat Al-Qadr ayat 3, Imam Mujahid menyetir ayat ini dengan makna yakni amal ibadah puasa di siang hari dan salat malam pada waktu itu lebih baik dari 1.000 bulan.

Keempat,  di malam ini pula Allah SWT memberikan keputusan dan perincian segala perkataan hamba-Nya hal ini yang dikatakan oleh Imam Mujahid dan an-Nawawi.

Itulah kata Candra empat hal mengenai Lailatul Qadar yang mewarnai bulan Ramadan. Rasulullah SAW mengisyaratkan jika ia datang hanya satu Ramadan saja dan bisa ditemui jika dicari.

"Dan pencarian itu bukan dengan setengah hati atau main-main karena ia teramat istimewa dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang luar biasa tingkat kecintaan pada Rabbnya," katanya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler