Menlu AS: China Bertindak Lebih Represif

China telah gagal memenuhi komitmennya untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika.

AP/Carolyn Kaster
Menteri Luar Negeri Tony Blinken.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, China telah bertindak semakin agresif di luar negeri. Selain itu, Beijing juga semakin menunjukkan sikap bermusuhan.

"Apa yang telah kami saksikan selama beberapa tahun terakhir adalah China bertindak lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri. Itu adalah fakta," ujar Blinken dalam sebuah wawancara dengan program 60 Minutes dari CBS News.

Sebelumnya pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan, China telah gagal memenuhi komitmennya untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dalam kesepakatan perdagangan Fase 1  tahun lalu. Komitmen tersebut merupakan bagian dari kesepakatan besar antara pemerintahan mantan Presiden Donald Trump dan Beijing yang mencakup perubahan peraturan pada bioteknologi pertanian dan komitmen untuk membeli barang-barang AS senilai 200 miliar dolar AS selama dua tahun.

"Amerika Serikat tidak bertujuan untuk menahan China tetapi untuk menegakkan tatanan berbasis aturan. Siapa pun yang mengajukan tantangan terhadap tatanan itu, kami akan berdiri diatasnya dan pertahankannya," kata Blinken.

Biden telah mengidentifikasi persaingan dengan China sebagai tantangan kebijakan luar negeri terbesar pemerintahannya. Dalam pidato pertamanya di depan Kongres Rabu lalu, dia berjanji untuk mempertahankan kehadiran militer AS yang kuat di Indo-Pasifik dan meningkatkan perkembangan teknologi AS.

Bulan lalu Blinken mengatakan, AS prihatin dengan tindakan agresif China terhadap Taiwan. Blinken memperingatkan, hal itu akan menjadi kesalahan serius bagi siapa pun yang mencoba mengubah status quo di Pasifik barat dengan paksa.  

Blinken mengatakan, AS memiliki komitmen jangka panjang di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan untuk memastikan bahwa Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan mempertahankan perdamaian, serta keamanan di Pasifik barat.

Beberapa bulan terakhir, Taiwan mengatakan angkatan udara China telah berulang kali menjalankan latihan di dekat wilayah Taipei. Kedutaan Besar China di Washington tidak memberikan tanggapan atas pernyataan Blinken dalam wawancara dengan CBS News.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler