Penurunan Kasus Aktif Covid 'Mentok', Satgas: Ini Alarm! 

Tren penambahan kasus Covid-19 harian cenderung meningkat.

Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Rep:  Sapto Andika Candra Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 nasional terlihat stagnan di angka 100.000 orang dalam 9 hari terakhir. Padahal sebelumnya, angka kasus aktif konsisten turun dengan cukup signifikan sejak Februari sampai akhir April. Sebagai gambaran, angka hari ini sudah jauh di bawah puncak jumlah kasus aktif pada awal Februari yang sempat tembus 175.000 orang. 


Stagnannya penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 dipandang sebagai alarm bagi masyarakat Indonesia. Kondisi ini menunjukkan bahwa laju pasien sembuh tidak bisa jauh di atas jumlah kasus konfirmasi baru setiap harinya. 

"Berdasarkan analisis data kasus nasional, ada stagnansi kasus aktif selama sembilan hari terakhir. Ini adalah alarm, dan kita sendiri yang akan menentukan apakah alarm ini berujung pada perbaikan kondisi atau perburukan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito kepada Republika, Senin (3/5). 

Wiku pun, entah untuk keberapa kalinya, meminta masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Pemerintah melakukan ikhtiar pengurangan risiko penularan dengan meniadakan mudik. 

Wiku meminta, masyarakat mendukung kebijakan ini dengan menahan diri dari mobilitas yang tidak mendesak. "Sumbangsih kita untuk menyukseskan program mudik akan berimbas besar pada kondisi kasus Covid-19 nasional," kata Wiku. 

 

 

Sebagai informasi, grafik perkembangan kasus Covid-19 yang dirilis satgas, menununjukkan adanya perburukan, meski belum signifikan. Pertama, kapasitas testing yang 'segitu-segitu' saja. Indonesia belum bisa meningkatkan kapasitas testing Covid-19 agar menangkap lebih banyak temuan kasus positif. Bahkan di setiap akhir pekan dan tanggal merah, jumlah testingnya selalu anjlok. 

Seperti pada Ahad (2/5) ini, jumlah orang yang diperiksa hanya 32 ribuan orang, jauh di bawah rata-ratanya pada hari kerja yakni di atas 50 ribu orang. 

Catatan kedua, tren penambahan kasus Covid-19 harian yang cenderung meningkat. Peningkatan ini, meski tipis, terlihat dalam satu bulan terakhir. Kasus Covid-19 harian sebenarnya menurun signifikan sejak akhir Januari hingga akhir Maret 2021. Namun per awal April, angkanya sedikit demi sedikit menanjak. 

Pada pekan pertama April, angka rata-rata penambahan kasus sebesar 4.677 kasus per hari. Beranjak ke pekan kedua, angkanya naik menjadi 5.336 kasus per hari. Pada pekan ketiga April, penambahan kasus kembali menjadi 5.406 kasus per hari. 

Terakhir, pada pekan keempat ini angka turun menjadi 5.154 kasus per hari. Namun hal ini dibarengi penurunan kapasitas testingi. Pada Ahad (2/5), penambahan kasus tercatat sebanyak 4.394 orang. 

Catatan ketiga adalah angka kematian yang penurunanannya stagnan, bahkan cenderung naik dalam dua pekan terakhir. Dari grafik terlihat bahwa angka kematian akibat Covid-19 turun cukup konsisten sejak akhir Januari sampai akhir Maret. 

Namun sejak awal April, angka kematian cenderung stagnan, tidak lagi menunjukkan penurunan. Bahkan cenderung naik. Pada akhir Maret hingga awal april 2021, jumlah kematian harian di bawah 100 orang per hari sempat cukup sering terjadi. Namun semakin ke sini, semakin jarang. Pada Ahad (2/5) ini, dilaporkan angka kematian sebanyak 144 orang. 

 

Dalam dua pekan terakhir, penurunan jumlah kasus aktif juga sangat seret. Jumlah kasus aktif terus saja bertahan di atas 100 ribu orang, tanpa ada pengurangan yang signifikan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler