Chelsea Vs Manchester City, Final Kedelapan Tim Satu Negara
Tiga kali tercipta final sesama tim Inggris di Liga Champions.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea menyusul Manchester City ke partai final Liga Champions musim 2020/21. Ini akan menjadi seri kedelapan bagi dua tim asal negara yang sama bertanding di partai puncak kompetisi kasta tertinggi Eropa tersebut.
Sebelumnya sudah ada tujuh partai final yang mempertemukan dua klub dari negara serupa. Dua di antaranya tim asal Inggris. Laga Chelsea versus Manchester City akan menjadi yang ketiga bagi tim wakil Negeri Ratu Elizabeth bersua di final.
Dari tujuh final sebelumnya, tercatat empat kali sang juara direbut oleh tim yang menduduki posisi klasemen lebih tinggi di kompetisi domestik. Saat ini, Manchester City berada di peringkat pertama sementara Chelsea di urutan keempat.
Laman resmi UEFA pada Kamis (6/5) merangkum tujuh laga pamungkas Liga Champions yang mempertemukan dua klub dari tanah air yang sama. Berikut daftarnya:
1. Real Madrid Vs Valencia (1999/2000)
Kejadian pertama terjadi pada musim 1999/2000. Valencia untuk pertama kalinya lolos ke final Liga Champions dalam sejarah klub, sementara Real Madrid melakoni partai puncak yang ke-11 baginya di kasta tertinggi panggung Eropa.
Berlangsung di Stade de France, Paris, El Real yang kala itu ditangani oleh Vicente del Bosque menghantam Valencia tiga gol tanpa balas.
Gol pembuka dicetak Fernando Morientes sebelum jeda babak pertama, kemudian gol berikutnya dicetak pada babak kedua lewat kaki Steve McManaman dan ditutup oleh Raul Gonzales.
2. AC Milan Vs Juventus (2002/03)
Puncak kejayaan Serie A Italia terbukti ketika mengirim tiga perwakilan klub ke babak semifinal. Di partai pamungkas, AC Milan bertemu dengan Juventus.
Pertandingan berakhir 0-0 di waktu normal dan terpaksa ditentukan lewat adu penalti. AC Milan keluar sebagai pemenang setelah menyelesaikan tos-tosan dengan skor 3-2.
3. Manchester United Vs Chelsea (2007/08)
Cristiano Ronaldo membuka keunggulan MU sebelum dibalas oleh Frank Lampard. Kedua gol dicetak di babak pertama. Laga berakhir 1-1 di waktu normal. Chelsea mendapat petaka saat Didier Drogba diganjar kartu merah di waktu tambahan. Pertandingan berlanjut adu penalti.
Petr Cech secara mengejutkan berhasil menepis tendangan Cristiano Ronaldo. Tapi yang lebih menggemparkan adalah kegagalan John Terry menendang bola karena kakinya terpeleset di tengah hujan yang deras.
MU berhasil keluar sebagai juara dengan skor penalti 6-5. Ini menjadi trofi Liga Champions kedua bagi Sir Alex Ferguson sekaligus yang terakhir bagi Pasukan Setan Merah sampai saat ini.
4. Bayern Muenchen Vs Borussia Dortmund (2012/13)
Bayern Muenchen unggul 25 poin dari Dortmund di Bundesliga Jerman saat itu. Di panggung Eropa, mereka juga tidak memberi ampun ketika Mario Mandzukic membuka keunggulan di menit ke-60.
Ilkay Guendogan sempat menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti. Namun, Arjen Robben menentukan kemenangan Die Roten untuk meraih trofi Liga Champions sekaligus melengkapi treble winners di era Jupp Heynckes.
5. Atletico Madrid Vs Real Madrid (2013/14)
Atletico Madrid hampir keluar sebagai juara andai gol Diego Godin tidak diimbangi oleh Sergio Ramos. El Real semakin menjadi ketika Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo masing-masing mencetak gol.
Real Madrid keluar sebagai juara dengan skor 4-1. Mereka melengkapi koleksi 10 juara kompetisi Eropa bertajuk 'La Decima'.
6. Atletico Madrid Vs Real Madrid (2015/16)
Derby kota Madrid di final Liga Champions kembali dalam dua tahun. Kali ini Sergio Ramos membawa El Real unggul terlebih dahulu.
Antoine Griezmann hampir menjadi penyelamat timnya karena dirinya gagal mengeksekusi tendangan penalti. Namun, Yannick Carrasco sukses menyeimbangkan kedudukan. Laga dilanjutkan lewat adu penalti.
Real Madrid berhasil keluar sebagai juara setelah menuntaskan adu penalti dengan skor 5-3 sekaligus menjadi gelar pertama bagi Zinedine Zidane sebagai pelatih Los Blancos.
7. Liverpool Vs Tottenham Hotspur (2018/19)
Tottenham Hotspur berhasil lolos ke final Liga Champions pertama kali dalam sejarah mereka. Namun, Liverpool yang tampil lebih matang sukses membuka keran gol lewat tendangan penalti Mohamed Salah.
Keputusan Juergen Klopp memasukkan Divock Origi berbuah manis ketika pemain pengganti itu mencetak gol penentu di menit ke-87. Ini menjadi gelar Liga Champions setelah terakhir kali meraihnya pada 2005 lalu.