Gambar Nabi di Sekolah, Orang Tua di Inggris Silang Pendapat

Sekolah telah mengeluarkan permintaan maaf.

Harun Chown / PA melalui AP
Gambar Nabi di Sekolah, Orang Tua di Inggris Silang Pendapat. Orang-orang sholat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, SHEFFIELD -- Hunter's Bar, sebuah sekolah dasar di Sheffield, South Yorkshire, Inggris telah meminta maaf atas insiden pekan lalu yang melibatkan penggambaran Nabi Muhammad.

Baca Juga


Menurut Daily Mail, seorang guru memperlihatkan gambar Nabi dan mengucapkan selamat pada hari kelahiran Nabi SAW. Padahal, Islam melarang penggambaran gambar Muhammad SAW.

Hal itu terjadi dalam pertemuan Jumat lalu dalam presentasi merayakan prestasi anak-anak selama bulan suci Ramadhan. Atif Mohammed, yang memiliki dua anak di sekolah tersebut, telah menolak permintaan maaf sekolah, menyatakan situasinya menggelikan dan berkeras dia tidak akan mengizinkan anak-anaknya kembali ke sekolah.

"Saya yakin setiap orang bisa membuat kesalahan, tapi menggelikan deputi bisa mengira itu adalah hari lahir Nabi dan kemudian menunjukkan fotonya. Saya sangat kecewa dengan sekolah. Mereka dimaksudkan untuk mendidik dan mereka telah menunjukkan ketidaktahuan yang terang-terangan," katanya dilansir di Sputnik News, Kamis (6/5).

Dia juga menegaskan akan ada pertemuan di masjid. "Kami akan membawanya lebih jauh ke sana karena mereka bekerja erat dengan orang-orang dalam bidang pendidikan di Sheffield," katanya. 

"Kami sedang mempertimbangkan melakukan protes. Kami akan duduk bersama masjid. Ini tentang apa yang benar dan apa yang salah," ujar Mohammed.

 

Namun, beberapa orang tua, bagaimanapun, berpendapat menampilkan gambar nabi tidak dilakukan dengan itikad buruk. Satu di antaranya, Mohammed Ali mengatakan dia telah menerima telepon dari guru yang berbicara kepadanya dengan meminta maaf dan jujur.

"Saya bersimpati dengan apa yang mereka katakan dan saya tahu itu adalah kesalahan yang jujur," kata Ali.

Orang tua Muslim lainnya dilaporkan mengatakan sebagian besar keluarga telah menerima permintaan maaf sekolah. “Kebanyakan orang tua tidak akan mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah. Ini adalah sekolah yang bagus dan mereka telah meminta maaf. Kami senang dengan itu dan kami akan bekerja dengan mereka untuk menggunakan ini sebagai alat untuk mendidik," jelas mereka. 

Hunter's Bar bukanlah sekolah pertama yang terjebak dalam skandal yang melibatkan penggambaran nabi. Pada Maret, protes meletus di luar Batley Grammar School di West Yorkshire setelah seorang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad dalam sebuah pelajaran. Tidak lama kemudian, sekolah mengeluarkan permintaan maaf dan menskors guru tersebut.

Dan pada Oktober 2020, Samuel Paty, seorang guru sekolah menengah di Prancis, dipenggal kepalanya oleh seorang pengungsi berusia 18 tahun dari etnis Chechnya setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler