Dalil dan Hukum Sholat Hari Raya
Ulama sepakat sholat hari raya disyariatkan dalam Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah satu bulan berpuasa, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan sholat di pagi harinya. Apa dalil serta hukum sholat di hari raya?
Dikutip dari Panduan Lengkap Shalat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dari ustadz lulusan Universitas Islam Madinah Firanda Andirja, para ulama sepakat sholat hari raya disyariatkan dalam Islam.
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah" (Al-Kautsar ayat 2).
Berkata Qotadah: "dia adalah sholat ‘idul adha" (Tafsir Abdur Rozzaq). Sedangkan dalil dari sunnah di antaranya hadits Ummu 'Athiyyah:
أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نخرج في العيدين العواتق وذوات الخدور ، وأمر الحيض أن يعتزلن مصلى المسلمين
"Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat sholat ‘id (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat sholat" (HR. Muslim).
Sementara itu, hukum sholat di Hari Raya adalah sunnah muakkadah (para ulama berbeda pendapat mengenai hukum sholat id), karena Rasulullah tidaklah mewajibkan sholat kecuali sholat lima waktu. Dari Tholhah Bin Ubaidillah, ketika datang seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah menanyakan tentang Islam, Rasulullah pun menjawab:
«خمس صَلَواتٍ في اليوم واللَّيلة» فقال: هل عليَّ غَيْرُهَا؟ قال: «لا، إلا أن تَطَّوَّعَ»
"Sholat lima waktu di setiap sehari semalam, lalu lelaki itu bertanya kembali: Apakah ada selainnya yang diwajibkan untukku? Beliau pun menjawab: Tidak, kecuali jika engkau melakukan yang sunnah" (HR. Bukhari dan Muslim).