Petugas Penjara AS Jadi Sasaran Kebencian Anti-Muslim

Beredar laporan palsu yang mengatasnamakan petugas penjara Muslim.

EPA/Oliver Weiken
Petugas Penjara AS Jadi Sasaran Kebencian Anti-Muslim
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT -- Sebuah laporan palsu di Lembaga Pemasyarakatan Cheshire yang mengolok-olok seorang petugas penjara Muslim sedang diselidiki secara internal. Tindakan ini dijelaskan Departemen Perbaikan Connecticut, Kamis (6/5). 

Baca Juga


Petugas Shem Brijbilas mengajukan pengaduan setelah diperlihatkan dokumen palsu oleh petugas lainnya pada 21 April, menurut laporan yang diajukan terkait insiden tersebut. Dokumen tersebut mencakup banyak penghinaan rasial dan referensi ke supremasi kulit putih, ditulis agar terlihat seolah-olah telah diajukan oleh Brijbilas. 

"Salinannya dimasukkan ke dalam baki kertas printer di penjara, meletakkannya di belakang beberapa laporan lain yang dicetak hari itu," ujar Ketua Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Connecticut Farhan Memon.

Sebagiannya berbunyi, "Orang kulit putih telah melakukan banyak hal untuk kita sehingga kita harus tutup mulut dan menerima apa yang diberikan tanpa mengeluh."

Brijbailas mengatakan laporan palsu serupa yang menargetkan dirinya telah diposting di papan buletin di penjara pada 2017, tetapi tidak ada hasil dari penyelidikan atas insiden itu. “Rasa malu yang saya rasakan tidak terlukiskan dan saya sama sekali tidak merasa aman dalam lingkungan kerja yang mudah berubah dan penuh kebencian dan saya prihatin atas keselamatan dan kesehatan mental saya,” tulisnya. 

Komisioner Lembaga Pemasyarakatan Angel Quiros mengirim surat kepada Kepala cabang lokal Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Farhan Memon pada Senin, mengatakan penyelidikan internal telah diluncurkan. “Apa yang perlu mereka lakukan adalah membawa polisi negara bagian dan membuka investigasi kejahatan rasial dan benar-benar mengungkap semua ini.  Dalam hal ini, siapakah orang yang mengedarkan dokumen ini?" kata Memon. 

Ini investigasi kedua terhadap bias anti-Muslim di departemen tahun ini.  Pada Januari, Petugas Anthony Marlak cuti setelah dia diduga mengunggah gambar lima pria tergantung dengan tali di leher mereka dengan tulisan "Lonceng Angin Islami." 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler