Israel Tetap akan Lakukan Pawai di Hari Yerusalem

Pawai merupakan cara Israel memperkuat klaim atas daerah yang dicaplok dari Palestina

AP/Oded Balilty
Petugas polisi Israel menembakkan granat kejut ke arah demonstran Palestina selama bentrokan di Gerbang Damaskus di luar Kota Tua Yerusalem, Sabtu, 8 Mei 2021.
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel tetap akan melakukan pawai dalam memperingati Hari Yerusalem pada Senin (10/5). Acara tersebut merupakan cara Israel memperkuat klaim atas daerah yang telah dicaploknya dari Palestina.

Baca Juga


Kelompok nasionalis Israel berencana untuk berparade melalui Kota Tua dalam pawai bendera tahunan. Polisi pun Israel mengizinkan pawai, meskipun hari-hari kerusuhan dan ketegangan Israel-Palestina melonjak di Yerusalem dan di lingkungan Arab terdekat hingga Ahad (9/5) malam.

Hari Yerusalem dimaksudkan untuk merayakan perebutan Israel atas Yerusalem timur, rumah bagi Kota Tua dan situs suci lainnya dalam perang Timur Tengah 1967. Namun, acara tahunan itu secara luas dianggap provokatif, karena kaum nasionalis garis keras Israel berbaris melalui Gerbang Damaskus Kota Tua dan melalui bagian Muslim ke Tembok Barat, situs suci tempat  orang Yahudi dapat berdoa.

Tahun ini pawai tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dan mengikuti bentrokan selama berminggu-minggu. Hal itu, ditambah dengan kemarahan Palestina atas rencana penggusuran di lingkungan terdekat Syekh Jarrah, dapat memicu situasi yang sangat bergejolak.

 

Mantan pejabat senior pertahanan Israel, Amos Gilad, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa parade harus dibatalkan atau setidaknya dijauhkan dari Gerbang Damaskus. "Tong mesiu terbakar dan dapat meledak kapan saja," ujarnya.

Penyiar publik Israel Kan, mengatakan hingga saat ini rute terakhir parade tersebut masih belum diputuskan. Namun, berbicara pada pertemuan kabinet khusus menjelang Hari Yerusalem, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pemerintahannya akan mempertahankan kebebasan beribadah untuk semua agama dan tidak akan tinggal diam dengan adanya gangguan.

"Tidak akan membiarkan ekstremis manapun mengguncang ketenangan di Yerusalem. Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban dengan tegas dan bertanggung jawab," ujar Netanyahu pada Ahad. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler