Palestina Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel
Menlu Palestina desak DK PBB jatuhkan sanksi dan embargo senjata di Tel Aviv
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malik mengatakan serangan Israel di wilayah pendudukan Palestina sebagai kejahatan perang pada acara PBB, Ahad (16/5). Dia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi dan embargo senjata di Tel Aviv.
“Israel adalah pencuri bersenjata yang telah memasuki rumah kami dan meneror keluarga kami, menghancurkan rumah kami, dan menindas rakyat kami generasi demi generasi,” kata al-Maliki pada debat virtual Dewan.
“Kami katakan sekarang Yerusalem tidak untuk dijual,” tambah dia.
Dia melanjutkan para anggota Dewan Kemanan yang menyatakan konsensus internasional yang telah dibentuk dan dipertahankan saat ini tengah dihancurkan. “Alternatif yang dipilih Israel adalah apartheid. Dan suatu saat nanti bahkan dewan ini pun tidak akan bisa menyangkal kenyataan ini,” ucap dia.
Dalam sesi virtual pada Ahad, Dewan Keamanan PBB gagal mengadopsi pernyataan bersama terkait perkembangan terbaru konflik Israel-Palestina. Hal itu karena Amerika Serikat (AS) selaku anggota tetap Dewan Keamanan memblokirnya.
China menyesalkan langkah AS. Sebab dalam pernyataan itu Dewan Keamanan mendesak upaya internasional yang lebih besar untuk menghentikan pertumpahan darah dalam konflik Israel-Palestina.
“Sayangnya, hanya karena halangan satu negara, Dewan Keamanan belum dapat berbicara dengan satu suara (tentang konflik Israel-Palestina),” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sesi virtual tersebut, dikutip laman Al Arabiya.
Dilansir Anadolu Agency pada Senin (17/5), al-Maliki juga meminta badan internasional untuk segera bertindak sehingga kebebasan bisa menang. Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadhan menyebar ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan wilayah Sheikh Jarrah.
Setidaknya 192 warga Palestina, termasuk 34 wanita dan 58 anak-anak telah gugur sejak 10 Mei ketika Tel Aviv melancarkan serangan udara di kota yang diblokade. Militer Israel mengatakan, 2.900 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak awal pekan ini.
Sebanyak 10 warga Israel, dua di antaranya anak-anak, tewas akibat serangan tersebut. Israel mengatakan telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 672 target militer di Jalur Gaza.