Israel Lancarkan Serangan Baru ke Jalur Gaza
Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan baru ke Jalur Gaza pada Rabu
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan baru ke Jalur Gaza pada Rabu (19/5). Sebelumnya Hamas telah membantah kabar tercapainya gencatan senjata dengan Israel.
Serangan terbaru Israel menghantam gedung tiga lantai di timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Pesawat tempur Israel juga melancarkan agresi ke pos faksi perlawanan Palestina di sebelah barat Kota Gaza.
Israel pun menyerang sebuah rumah di Deir Al-Balah dan lahan pertanian di kamp pengungsi Nuseirat di selatan kota Gaza. Sementara rumah-rumah warga di timur Beit Hanoun di Jalur Gaza utara menjadi sasaran tembakan artileri Israel.
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya melepaskan tembakan roket ke pangkalan militer Raaim di timur Gaza dan kota Ashkelon. Sayap militer Jihad Islam juga mengatakan mereka menembakkan roket ke Israel dan mortir di situs militer Kisovim.
Hamas telah membantah laporan tentang menyetujui gencatan senjata dengan Israel yang dimediasi Mesir. Hamas menyebut belum ada kerangka waktu khusus untuk hal semacam itu.
"Laporan yang diedarkan oleh beberapa media musuh (Israel) tentang Hamas menerima gencatan senjata pada hari Kamis tidak benar," kata pemimpin Hamas Izzat al-Rishq lewat akun Twitter pribadinya pada Rabu, dikutip laman Anadolu Agency.
Namun, Al-Rishq membenarkan bahwa upaya mediasi yang serius sedang berlangsung. Pada Selasa (18/5), Israeli Channel 12 melaporkan bahwa Mesir mengusulkan gencatan senjata antara Israel dan faksi-faksi Palestina yang berbasis di Jalur Gaza. Hal itu disebut bakal berlaku mulai Kamis (20/5).
"Kairo menyarankan gencatan senjata dimulai dari pukul 6 pagi Kamis depan," kata Channel 12, seraya menambahkan bahwa Hamas telah menyetujui proposal tersebut.
Sejak 10 Mei lalu, Israel telah melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, setidaknya 219 warga Gaza telah tewas, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita. Sementara korban luka sedikitnya mencapai 1.530 orang.