Indramayu Normalisasi Irigasi Selamatkan Tanaman Padi Petani
Pergerakan air untuk suplai petani kurang berjalan dengan baik.
REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, berupaya menormalisasi irigasi daerah aliran sungai (DAS) Cipelang, sepanjang 20 kilometer, untuk menyelamatkan ratusan hektare tanaman padi petani yang terancam puso.
"Jika normalisasi ini berjalan dengan baik, ratusan hektare lahan pertanian dapat diselamatkan," kata Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Caya di Indramayu, Jumat (21/5).
Ia mengatakan, saluran irigasi di wilayah Desa Weru hingga Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, dilakukan mengingat sedimentasi irigasi tersebut sangat tinggi dan kondisi saluran dangkal. Sehingga lanjut Caya, menyebabkan pergerakan air untuk suplai petani kurang berjalan dengan baik.
Menurutnya, upaya normalisasi saluran tersebut, dilaksanakan atas kerja sama Pemkab Indramayu bersama BBWS Cimanuk dan Cisanggarung dengan menurunkan alat berat berupa excavator. "Ini untuk membantu keluhan dan kondisi petani di wilayah yang kekeringan," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang mengatakan untuk normalisasi irigasi memang bermanfaat, namun kali ini untuk kekeringan yang terjadi, dikarenakan curah hujan yang sudah tidak ada.
Sehingga suplai air ke areal persawahan petani terganggu, apalagi lima kecamatan yang terancam puso tersebut terletak diujung dan sulit terjangkau aliran air dari beberapa waduk yang ada. "Kecamatan Lohbener, Kandanghaur, Terisi, Cikedung dan Gabuswetan, ini letaknya di ujung, jadi suplai air dari Jatigede dan Rentang tidak sampai, sebab sudah dialirkan ke daerah lebih dekat," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah setempat, agar dapat memberikan solusi jangka panjang bagi para petani.