Kemendikbudristek Gandeng Swasta Wujudkan Pendidikan Bermutu
Kebijakan pemerintah tidak akan efektif tanpa dukungan berbagai pihak dan masyarakat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-Pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun menghadirkan tantangan bagi berbagai sektor. Termasuk sektor pendidikan yang berperan penting dalam peningkatan mutu sumber daya manusia dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Beragam upaya kerjasama lintas sektor dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang ada dan mendukung lebih lanjut perkembangan sektor pendidikan, khususnya Program Merdeka Belajar.
Sepanjang 2020 hingga saat ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Danone Indonesia. Kerja sama dalam peningkatan kualitas belajar serta layanan pendidikan ini merupakan salah satu contoh praktik baik kemitraan pemerintah dan sektor usaha untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggung jawab pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Kebijakan dan aturan yang ditetapkan pemerintah tidak akan bisa mencapai tujuannya tanpa dukungan dari masyarakat sebagai pelaksana di lapangan. Pada saat yang sama, masyarakat juga membutuhkan pemerintah untuk mewujudkan aspirasi dan harapannya.
“Oleh karena itu, hubungan yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat harus saling melengkapi dan menguatkan. Dalam hal ini, para pelaku dunia usaha,khususnya swasta, perlu menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan,” kata Menteri Nadiem dalam sambutannya secara daring dalam Webinar Praktik Baik Kemitraan Pemerintah–Swasta dalam Mendukung Program Merdeka Belajar dan Pendidikan di Indonesia.
Mendikbudristek menambahkan kerja sama yang terjalin antara Kemendikbudristek dan Danone Indonesia merupakan salah satu praktik baik kemitraan pemerintah dan swasta di bidang pendidikan, khususnya dalam memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pembelajaran berkualitas di masa pandemi Covid-19.
“Saya berharap praktik baik kemitraan pemerintah dan swasta yang telah diwujudkan oleh Kemendikbudristek dan Danone Indonesia dapat mengispirasi Ibu dan Bapak sekalian untuk mengembangkan kolaborasi yang bermanfaat untuk mendukung perwujudan Merdeka Belajar. Mari bersama menjadikan kebutuhan siswa akan pendidikan yang berkualitas dan inklusif sebagai prioritas kita dan satukan langkah kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” pesan Mendikbudristek.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Jumeri, juga turut mengapresiasi kerja sama multipihak ini. “Kualitas pendidikan pada tingkat sekolah dasar akan sangat berpengaruh pada kemampuan belajar peserta didik di jenjang berikutnya. Kerja sama dengan Danone Indonesia merupakan upaya menyediakan akses pendidikan, modul pembelajaran, hingga meminimalisir risiko hilangnya minat belajar dan learning loss pada peserta didik.”
Danone Indonesia melalui unit bisnis Waters and Specialized Nutrition mendukung upaya optimalisasi pembelajaran yang dilakukan Kemendikbudristek melalui berbagai program pendidikan. Dukungan tersebut meliputi pendistribusian Modul PJJ Luring, akses pendidikan, renovasi fasilitas pendidikan, dan program edukasi tentang nutrisi dan hidrasi. Penerima manfaat dari program dukungan tersebut meliputi peserta didik di seluruh Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan dari visi Danone Indonesia yaitu One Planet, One Health, yang juga berkaitan dengan sektor pendidikan. “Kami memiliki tujuan untuk membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat, baik melalui produk hidrasi, nutrisi, maupun program berkelanjutan. Nutrisi dan kesehatan merupakan unsur penting dalam efektivitas pendidikan karena dapat menentukan kualitas kesehatan, tingkat konsentrasi saat belajar, kemampuan belajar anak, hingga kesuksesan proses belajar mengajar itu sendiri. Maka dari itu, kerja sama dengan Kemendikbudristek merupakan salah satu langkah konkret kami untuk bersama-sama memperkuat pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di masa depan, tidak terkecuali anak-anak yang saat ini memiliki kesulitan akses.”
Melalui PT Tirta Investama, PT Sarihusada Generasi Mahardhika, dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera, salah satu program cakupan kerja sama dengan Kemendikbudristek adalah Dukungan Penyediaan dan Pendistribusian 33.560 buah Modul Pembelajaran Jarak Jauh Luring Tingkat SD. Bantuan ini didistribusikan untuk 146 SD di dua belas kecamatan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Bersamaan dengan paket modul PJJ tersebut, disertakan juga modul suplementasi edukasi dari program-program keberlanjutan Danone Indonesia terkait penguatan karakter dan isu lingkungan, yaitu 5 Potensi Prestasi Generasi Maju, edukasi hidrasi sehat Ayo Minum Air (AMIR), dan edukasi memilah sampah Sampahku Tanggungjawabku bagi siswa, guru, dan orangtua.
Selain menjalin kerja sama dengan pemerintah, Danone Indonesia juga aktif menginisiasi kemitraan dengan pelaku dunia usaha yang lain untuk mendukung pendidikan. Salah satu kerja sama teranyar adalah kemitraan dengan Alfamart untuk menghadirkan Program “Kelas Generasi Maju”, yakni pendampingan belajar untuk 1.000 siswa-siswi kelas 4-6 Sekolah Dasar (SD) yang kurang mampu di seluruh Indonesia dan fasilitasi akses ke platform Ruangguru, dan Program “Rumah Belajar Generasi Maju” yakni revitalisasi PAUD binaan di Bantul, Yogyakarta, dan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Baru-baru ini, Danone Indonesia juga menginisiasi digitalisasi modul pembelajaran Sampahku Tanggung Jawabku, yakni edukasi pengelolaan sampah melalui pembelajaran daring interaktif yang dapat diakses di platform digital Sekolah.mu. Sebelumnya, kerja sama juga dilakukan dengan Indomaret untuk penyediaan 1.000 sarana pendukung pendidikan berupa laptop kepada peserta didik di 10 kota di Indonesia.
Terutama pada daerah 3T dengan akses teknologi dan infrastruktur yang masih menantang, Kerja sama seperti ini secara khusus dapat membantu jalannya proses belajar mengajar di daerah 3T yang masih menghadapi tantangan terkait akses teknologi dan infrastruktur. Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Belu, Jonisius R Mali menjelaskan, “Pendistribusian modul PJJ Luring melalui kerja sama Kemendikbud dan Danone Indonesia ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dan tenaga pengajar di Kabupaten Belu, NTT, untuk menjaga semangat belajar serta mendukung capaian belajar peserta didik. Kami percaya dukungan berbagai pihak yang menjangkau peserta didik hingga ke daerah terluar Indonesia ini dapat benar-benar mendorong target capaian pendidikan Indonesia,” katanya.
Kerja sama Kemendikbudristek dan Danone Indonesia telah terjalin sejak tahun lalu dan masih akan terus berlanjut. Praktik baik kemitraan lintas sektor ini dapat menjadi acuan dan dorongan bagi berbagai pihak untuk mewujudkan lebih banyak program inovasi dalam usaha bersama menyukseskan Program Merdeka Belajar dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.