Di Hari Kelahiran Imam Bukhari
Imam Bukhari lahir pada 13 syawal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 25 Mei atau 13 Syawal, adalah hari lahir Imam Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughira, yang terkenal dengan nama Imam Bukhari. Salah satu tokoh terkemuka pada abad ke-3 Hijriah ini memiliki karya yang sangat terkenal, yaitu kitab Shahih Bukhari yang berisi kumpulan hadits-hadits shahih.
Bukhari lahir pada tahun 194 Hijriah di Bukhara. Dia tumbuh sebagai anak yatim sehingga dibesarkan oleh ibunya. Ayah Bukhari wafat pada saat dirinya masih kecil.
Sewaktu kecil, Imam Bukhari bersama kawan-kawan sebayanya belajar membaca, menulis, mempelajari Alquran dan hadis. Bahkan saking giatnya belajar, Imam Bukhari di masa kecilnya sempat mengalami kebutaan. Dia mengalami rasa sakit yang teramat di kedua matanya, hingga akhirnya mengalami kebutaan.
Sampai suatu ketika Allah SWT mengembalikan penglihatan Imam Bukhari karena usaha yang dilakukan oleh sang ibunda. Imam Bukhari pun sembuh total dari kebutaannya. Setelah kesembuhan itu, ibunda Imam Bukhari saat tidur sempat bermimpi melihat Nabi Ibrahim.
Dalam mimpinya Nabi Ibrahim berkata, "Wahai perempuan, sungguh Allah SWT telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kamu panjatkan."
Selain itu, ada pula kisah di balik penciptaan karya fenomenal Shahih Bukhari. Sebelum ada Shahih Bukhari, memang ada banyak kitab hadits tetapi bercampur antara yang shahih, dhaif, maudhu dan lainnya. Ini terjadi karena kekuatan pikiran orang-orang pada saat itu dan kapasitas ingatan mereka.
Karena itu, guru Bukhari, Ishak bin Rawaihah, menyarankan agar Bukhari menulis sebuah kitab yang khusus berisi kumpulan hadits-hadits shahih secara ringkas namun padat. "Ini menggugah hati saya sehingga saya mulai menyusun hadits-hadits shahih," katanya.
Bukhari, sebelum menyusun kitab Shahih-nya, juga sempat memimpikan Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi, Bukhari bertemu Rasulullah SAW, seolah-olah berdiri di antara kedua tangan Rasulullah SAW, dengan kipas berada di tangan Bukhari.
Setelah itu, Bukhari mengadu ke seorang ahli. Ahli ini menyampaikan, mimpi tersebut menandakan bahwa Bukhari akan menjadi pelindung Nabi SAW dari dusta. Dari sinilah, Bukhari semakin tergerak menulis kitab yang memuat hadits-hadits shahih, yang menjadi rujukan sampai detik ini.
Namun sebetulnya, Bukhari juga memiliki karya selain kitab Shahihnya. Antara lain, kitab 'al-Adab al-Mufrod', 'Kitab al-Hibbah', dan al-Musnad al-Kabir'. Bahkan Bukhari juga menulis kitab tentang sejarah besar, sejarah menengah, dan sejarah kecil.
Sumber: