Dasco: Pancasila Bukan Hafalan Tapi Amalan

Bila masyarakat menjalani Pancasila Indonesia akan tumbuh jadi negara kuat

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menilai Pancasila bukan sekadar jargon kata-kata dan hafalan semata, melainkan amalan yang harus diimplementasikan secara konsisten di dalam kehidupan. (ilustrasi)
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menilai Pancasila bukan sekadar jargon kata-kata dan hafalan semata, melainkan amalan yang harus diimplementasikan secara konsisten di dalam kehidupan. Hal itu disampaikan Dasco bertepatan di Hari Lahir Pancasila yang diperingati 1 Juni setiap tahunnya.

"Pancasila tidak cukup hanya diperingati hari lahirnya dan jangan hanya dihafalkan, tetapi harus benar-benar dijalankan ajarannya. Jangan sampai mulut bicara Pancasila tetapi tindakan kerap menabrak nilai-nilai Pancasila," kata Dasco, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/6).

Ia meyakini, bila seluruh masyarakat dapat menghayati dan menjalani nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang kuat, berdaulat, adil dan makmur.

"Sebaliknya bila nilai-nilai Pancasila semakin diabaikan dalam kehidupan, Bangsa ini akan menghadapi kondisi yang amat mengkhawatirkan dan terancam menjadi negara yang gagal," ucap ketua harian Partai Gerindra itu.

Ia mengajak seluruh masyarakat  menjunjung tinggi ajaran yang berketuhanan sebagaimana ajaran sila pertama, bertindak adil sejak dalam pikiran dan memiliki adab yang baik seperti ajaran sila kedua, serta menjunjung tinggi semangat persatuan dan persaudaraan sebagaimana yang tercantum di sila ketiga.

"Kita juga harus terbiasa menghadapi perbedaan dan saling menghormati satu sama lain. Kedepankan musyawarah dalam memecahkan suatu persoalan sebagaimana ajaran sila keempat," ucap Dasco.

Selain itu, Dasco juga mengajak kepada masyarakat agar dapat saling membantu dan saling menguatkan di era pandemi yang sudah melanda lebih dari satu tahun ke belakang. Ia meyakini, dengan semangat gotong royong Indonesia akan menjadi negara yang berhasil mengatasi wabah Covid 19.

"Yang kuat bantu yang lemah, dan yang lemah jangan pernah menyerah. Dengan demikian maka keadilan sosial akan tercipta, sebagaimana mandat dari sila kelima," tuturnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler