Gerindra Tampik Wacana Panggil Paksa Prabowo Rapat di DPR
Wacana pemanggilan paksa Prabowo sebelumnya dilontarkan Effendi Simbolon.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapoksi Komisi I DPR Partai Gerindra, Sugiono menanggapi pernyataan Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon yang menyarankan agar Komisi I DPR memanggil paksa Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto agar hadir dalam rapat dengan Komisi I. Sugiono membantah wacana tersebut.
"Tidak pernah ada wacana Komisi I akan memanggil paksa Menteri Pertahanan seperti apa yang disampaikan dalam wacana pak Effendi Simbolon kemarin," kata Sugiono kepada wartawan, Selasa (1/6).
Ia mengatakan, Komisi I memahami kesibukan dan agenda masing-masing pihak. Bahkan, Sugiono menambahkan, agenda paripurna yang digelar Senin (31/5) lalu, undangannya baru disampaikan pada Ahad (30/5).
"Jadi ya kita saling menyesuaikan," ungkapnya.
Sugiono menjelaskan alasan Prabowo tak hadir rapat pada Senin lalu. Katanya ada rapat terbatas pada siang harinya di Istana, sehingga kehadirannya di DPR harus diwakili Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Muhammad Herindra.
Ia memastikan ketua umum Partai Gerindra itu akan hadir pada rapat kerja dengan Komisi I yang dijadwalkan digelar, Rabu (2/6) ini. Dirinya juga memastikan hubungan Komisi I dengan para mitra kerjanya cukup harmonis.
"Tidak ada itu paksa memaksa. Pandangan pak Efendi saya kira tidak mewakili pandangan Komisi I pada umumnya," tegas wakil ketua umum Partai Gerindra tersebut.
Sebelumnya Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon mempertanyakan tidak hadirnya Prabowo Subianto dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR hari ini. Dirinya juga meminta agar Prabowo hadir dalam rapat kerja berikutnya.
"Apa kita harus panggil paksa? Karena kita punya juga ketentuan panggil paksa pak, ada, DPR bisa memanggil paksa," kata Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5).