22 Mahasiswa Disertakan Vaksinasi Massal di Kota Salatiga
Dinkes mengerahkan 12 tim tenaga kesehatan dalam memberikan vaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Sebanyak 22 mahasiswa asal Kota Salatiga yang akan melakukan studi di negara China mendapatkan vaksinasi Covid-19, melalui kegiatan vaksinasi massal yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (2/6).
Kepala Dinkes Kota Salatiga, Siti Zuraidah mengatakan, vaksinasi Covid-19 tersebut menjadi salah satu ketentuan wajib yang dipersyaratkan sebelum ke-22 mahasiswa asal Kota Salatiga itu berangkat ke China.
Menurutnya, terkait dengan vaksinasi massal yang digelar oleh Dinkes mulai hari ini hingga Jumat (4/6) lusa, memang menyasar kelompok masyarakat tenaga pengajar, aparatur sipil pelayan publik, pelaku UMKM, gapoktan, dan tenaga pariwisata terutama perhotelan.
Namun sebanyak 22 mahasiswa yang bakal menempuh studi di luar negeri (China) juga diikutsertakan dalam vaksinasi Covid-19 secara massal dan menargetkan percepatan cakupan hingga 6.000 orang warga Kota Salatiga.
Terkait vaksinasi bagi 22 mahasiswa itu juga sudah ada koordinasi antara Kedutaan Besar China di Indonesia dengan Dinkes Provinsi Jateng, yang selanjutnya diteruskan ke Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Salatiga.
"Jadi memang ada permintaan resmi atas nama para mahasiswa yang akan belajar di negara China tersebut. Maka vaksinasi kepada mereka disertakan bersama dengan beberapa kelompok masyarakat lain," jelas Zuraidah.
Ia juga mengungkapkan, guna mempercepat proses vaksinasi Covid-19 secara massal ini, Dinkes mengerahkan sedikitnya 12 tim tenaga kesehatan (nakes dan vaksinator) dalam memberikan pelayanan.
Sementara untuk vaksinasi bagi kelompok lansia, tetap mendapat layanan vaksinasi di puskesmas yang berada di lingkungan terdekat dengan domisili masing-masing lansia di wilayah Kota Salatiga.
"Khusus untuk pelayanan vaksinasi bagi kelompok lansia yang dilaksanakan oleh masing-masing puskesmas kita targetkan bisa mencapai 4.000 sasaran," tambahnya.
Terpisah, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto kembali mengingatkan, meski warga sudah mendapat vaksinasi Covid-19, diharapkan untuk tidak lengah atau abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena vaksinasi bukan penangkal.
"Namun disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama melaksanakan aktivitas di luar rumah menjadi benteng pertahanan utama yang sesungguhnya dari potensi penularan Covid-19," kata dia.