Xi Jinping: Partai Komunis untuk Kebahagiaan Rakyat China

Xi Jinping ingin membawa China untuk meningkatkan posisinya di panggung global.

EPA
Presiden China Xi Jinping.
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping mengutarakan keinginannya untuk memperbaiki komunikasi China dengan semua negara agar tersampaikan dengan baik. Dia turut meyakinkan bahwa partai yang berkuasa berjuang untuk kebahagian semua orang China.

Menurutnya, China sebagai negara perlu meningkatkan caranya menceritakan kisahnya ke dunia tentang negara adidaya itu. Dalam pidatonya pada pertemuan Partai Komunis Cina pada Selasa (1/6) lalu, Presiden Xi khawatir atas citra negatif yang tertanam terhadap negaranya.

Baca Juga


Dia menuturkan bahwa sangat penting bagi China, memberi pesan ke internasional yang lebih kuat dan sesuai dengan kekuatan nasional serta status globalnya.  "Kita harus memperkuat propaganda dan interpretasi Partai Komunis China, dan membantu orang asing menyadari bahwa Partai Komunis China (PKC) benar-benar berjuang untuk kebahagiaan rakyat China," kata laporan Xinhua mengutip Xi dilansir laman The Guardian, Kamis (3/6).

Xi Jinping ingin membawa China untuk meningkatkan posisinya di panggung global, sebab beberapa tahun belakangan hubungan dengan banyak negara Barat menurun. Hal itu dikarenakan sebagian besar oleh kekhawatiran atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas, khususnya Muslim di Xinjiang, tindakan keras terhadap Hong Kong, agresi menuju Taiwan, dan upaya menutupi penyebaran awal virus korona.

China bersitegang dengan Amerika Serikat. Begitu pula dengan Kanada, Inggris, dan Australia mulai dari penerapan sanksi, pengusiran atau intimidasi pers asing, dan komentar agresif dari diplomat.

Sementara itu, komentar Xi memicu beberapa spekulasi di kalangan analis bahwa dia memanggil "pejuang serigala" untuk menguranginya, sambil meningkatkan hubungan dengan negara lain.

Seorang profesor dan spesialis China di sekolah hukum Seton Hall di New Jersey Margaret Lewis mengatakan, penguasa China telah lama mengeksplorasi cara menyampaikan pesan kepada rakyat internasional terutama melalui saluran media pemerintah CGTN, yang disiarkan di banyak negara tetapi juga menghadapi hukuman oleh regulator asing atas perilakunya.


Dia menilai Beijing memiliki pandangan yang berbeda tentang hak asasi manusia dengan negara lain, yang memprioritaskan hak atas pembangunan daripada hak asasi manusia yang independen. Keyakinan ini akan tetap disajikan dalam pesan internasional PKC manapun.

"Ini bukan seruan untuk keterbukaan, transparansi, dan aksesibilitas yang lebih besar," katanya. "Ini adalah seruan bagi aparat negara partai untuk memberikan pandangan yang lebih tertutup tentang apa yang terjadi," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, komentar Xi pun tidak terdengar adanya dorongan kebebasan pers. Komentar Xi, kata dia, adalah justru mendorong media internasional yang harus mendengarkan lebih seksama bagaimana Cina, negara pihak, percaya bahwa mereka membantu orang-orang dan media harus melaporkan lebih 'objektif' tentang keberhasilan China.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler